Suara.com - Jika sedang berada di tempat umum seperti mall, stasiun, terminal, kerap kali ditemukan ada petugas kebersihan yang tengah bekerja. Tujuannya tentu agar tempat tersebut menjadi bersih, indah dan sedap dipandang mata.
Tak jarang, para petugas membersihkannya di saat jam-jam sibuk dan banyak orang berlalu-lalang. Oleh karena itu, mau tak mau pengunjung akan berusaha tidak melewatinya karena akan membuat kotor lagi.
Apa yang diunggah netizen Hendra Nuryuliansyah ke akun grup Facebook KRL-Mania ini menjadi salah satu contoh. Dia mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan lantai gerbong kereta yang baru saja dipel, tampak masih cukup mengkilap, namun beberapa orang sudah melintasinya walaupun lantai masih basah.
Hendra sendiri mengaku sangat menyayangkan perbuatan tersebut. Ia menyarankan agar pengguna KRL mustinya menunggu lantai kering dahulu baru dilewati.
"Penumpang dari kereta belakang jalan ke gerbong depan dan sementara petugas kebersihannya mengejar target tugasnya utk mengepel seluruh gerbong kereta. Saran saya lebih baik tunggu kering terlebih dahulu baru deh dilewati," tulisnya dalam keterangan foto.
Unggahan tersebut sontak menjadi perdebatan netizen. Seorang netizen atas nama Iman Nuriman menganggap bahwa pekerjaan tersebut sudah merupakan risiko seorang petugas kebersihan.
"Ya elah tong, kalo ga kotor petugas kebersihan kerja apa?" serunya.
Sementara itu, netizen Karis Mashudi justru sebaliknya. Dia merasa ini bukan soal tugas petugas kebersihannya, melainkan bahwa penumpang juga harus menghargai profesi seseorang.
"Bukan soal petugas kebersihannya itu tugasnya apa tp soal bagaimana menghargai pekerjaan seseorang, at least cuma seorang petugas kebersihan," sarannya.
Netizen bernama Muhammad Rizky juga mengaku memilih untuk berjalan saat lantai sudah kering.
"Kalo saya sih lebih baik duduk terus kaki saya di angkat lebih enak kakinya diangkat dari pada petugasnya lagi ngepel kita jln kedepan kan ga enak sama petugasnya," tulisnya.
"Klo emang mau dilewati hrus nya ada kata "MAAF" mba/mas hargai pekerjaan mereka jika masih ingin dihargai org lain jg," tambah Sutta Yoks pula berkomentar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Tablet Murah untuk Edit Video: Spek Dewa, Memori Besar, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
Dua Tablet Murah POCO Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chip Kencang Snapdragon
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 November: Ada Pemain 110-115 dan Ratusan Rank Up
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru