Suara.com - Ada beberapa informasi salah yang terlanjur tersebar luas mengenai mesin sensor internet anyar milik pemerintah, menurut ahli teknologi informasi. Kesalahan pertama berhubungan dengan istilah 'mesin sensor internet' itu sendiri.
Pekan lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan pembelian mesin anyar yang ditulis banyak media massa sebagai 'mesin sensor internet'. Mesin seharga lebih dari Rp200 miliar ini akan dipasang pada akhir 2017 dan ditargetkan beroperasi pada Januari 2018.
Pakar teknologi informasi, Onno W. Purbo, saat diwawancarai Suara.com mengatakan, yang baru saja dibeli pemerintah bukanlah mesin sensor internet tapi mesin bersistem crawling dengan kecerdasan artifisial yang berfungsi melacak laman daring porno secara otomatis.
Mesin tersebut bakal mempermudah pencarian laman-laman daring porno yang selama ini diketahui lewat laporan-laporan, kemudian diblokir secara manual.
"Salah itu. Banyak yang salah judul. Itu bukan mesin sensor internet tapi mesin (bersistem) crawling," kata Onno kala ditemui di sela-sela acara Satu Indonesia Award 2017, Rabu (18/10/2017) di kantor pusat PT. Astra International, Sunter, Jakarta.
Mesin sensor internetnya sendiri tetap merupakan mesin lama yang memblokir lewat Domain Name System (DNS).
"Dari situs (yang terlacak) ini, kita, kan, akan dapat nama-namanya dan IP Address-nya. Itu yang dimasukkan ke mesin sensor yang selama ini dipakai," papar dia.
Dengan sistem terbaru ini, akan makin banyak laman daring porno yang biaa terlacak dan diblokir. Onno memperkirakan setidaknya sekitar 80 persen situs berkonten mesum bisa diblokir.
Mesin bersistem crawling ini, menurutnya lagi, juga tidak bisa dipakai untuk menyadap internet sehingga publik tak perlu khawatir.
"(Mesin) yang ini tidak bisa," tukasnya.
Onno kemudian menerangkan, mesin bersistem crawling termutakhir milik pemerintah kelak tidak hanya bisa dipakai melacak situs-situs pornografi. Mesin ini dapat pula digunakan melacak situs yang berisi berita-berita bohong (hoax) serta ujaran kebencian (hate speech).
"Tinggal masalah masukkan kata-kata kunci lalu dia (mesin) bisa kategorisasikan sendiri yang mana hoax, hate speech, dan lain-lain," terangnya.
Berita Terkait
-
Kalahkan Google, Kini Onlyfans Jadi Perusahaan Paling Untung di Dunia Berdasarkan Gaji Karyawan
-
Komdigi Denda Elon Musk Rp 78 Juta Gara-gara Konten Pornografi di X
-
Pemerintah Yakin Pornografi dan Judol Akan Diberantas Jika Akses ke VPN Diperketat
-
Waspada Jebakan Link Video Viral Andini Permata, Kenali 5 Bahaya Nonton Film Porno
-
Sewa Apartemen di Sentul City, 2 Mucikari Ini Suruh Anak-anak Live Adegan Dewasa di Aplikasi Hot51
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
27 Kode Redeem FF 21 November 2025, Flower of Love dan Skin FFWS Gratis
-
Telkomsel MAXStream Studios Gebrak JAFF 2025, Hadirkan Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
23 Kode Redeem FC Mobile 21 November 2025, Panduan Event Glorious Eras & UEFA PrimeTime
-
6 Smartwatch dengan GPS Paling Murah untuk Pencinta Aktivitas Outdoor
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
-
POCO M8 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Murah Anyar dengan Baterai Jumbo
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet