Suara.com - Kebiasaan masyarakat atas penggunaan internet semakin tinggi, hingga berlebih. Sikap ini yang kemudian membuat munculnya sikap asuh tak acuh terhadap keamanan perangkat digital mereka.
Kaspersky Cybersecurity Index, survei terbaru Kaspersky Lab, mengungkapkan perubahan perilaku pengguna internet dan risiko yang mereka menghadapi. Pada paruh pertama tahun 2017 (H1 2017), Indeks menunjukkan bahwa pengguna semakin mobile. Bahkan, pengguna lansia juga menghadapi peningkatan bahaya online dan terjadi penurunan jumlah pengguna yang dilindungi solusi keamanan.
Kaspersky Cybersecurity Index didasarkan pada hasil survei online pengguna internet di seluruh dunia, yang dilakukan dua kali setahun oleh Kaspersky Lab. Pada H1 2017, survei dilakukan kepada 21.081 pengguna dari 32 negara, berusia 16 atau lebih.
Penelitian tersebut menemukan bahwa pengguna modern semakin jarang menggunakan komputer untuk aktivitas online mereka. Mereka lebih memilih menggunakan perangkat mobile.
Sebagai contoh e-mail, dimana 78 persen pengguna mengakses dari komputer, jumlah tersebut jelas berkurang dari enam bulan sebelumnya yang masih mencapai 87 persen. Sebanyak 67 persen, mereka melakukannya dari perangkat mobile. Angka tersebut meningkat, yang tadinya 59 persen di paruh kedua tahun 2016.
Jumlah pengguna yang menggunakan perangkat mobile mereka untuk belanja online telah meningkat menjadi 50 persen dari 41 persen dibandingkan enam bulan sebelumnya. Sementara, pengguna belanja online dari komputer mengalami penurunan dari 80 persen menjadi 75 persen.
Kecenderungan ini diamati di sebagian besar jenis aktivitas online yang dipantau di Indeks.
Selain itu, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, jumlah rata-rata perangkat per rumah tangga menunjukkan sedikit penurunan. Terutama karena berkurangnya jumlah komputer per rumah tangga.
Saat ini, rata-rata rumah tangga memiliki 6.2 perangkat yang terhubung ke Internet, dibandingkan dengan 6.3 pada H2 2016.
Baca Juga: Kaspersky Bantah Terlibat Kasus Pencurian Data Rahasia NSA
Pada saat bersamaan, jumlah pengguna yang dilindungi juga menunjukkan penurunan. Pada akhir 2016, hanya 39 persen responden yang tidak melindungi semua perangkat mereka. Kini ada 41 persen pengguna mengaku tidak memiliki perlindungan sama sekali.
Pengguna kini semakin sering menggunakan perangkat mobile mereka, tapi sering tidak memiliki perlindungan apabila dibandingkan dengan komputer mereka. Ini adalah tren yang berbahaya karena pengguna menghadapi risiko saat menggunakan perangkat mobile. Semakin sering mereka menggunakannya untuk aktivitas online, semakin tinggi risikonya.
Sejak awal tahun 2017, database Kaspersky Lab telah mendaftarkan lebih dari 20 juta objek berbahaya yang menargetkan perangkat Android. Saat ini, pengguna Android menghadapi program ransomware yang dapat mengenkripsi data pengguna di telepon mereka sebagai imbalan atas tebusan, mencuri uang dari aplikasi mobile banking dan halaman web phishing yang dirancang untuk mendapatkan akses terlarang ke akun pengguna.
Akibatnya, selama periode waktu analisis, setiap empat (27 persen) responden melaporkan bahwa mereka telah menjadi korban kejahatan dunia maya, di beberapa jenis perangkat digital. Meskipun jumlah rata-rata pengguna yang terpengaruh tersebut telah menurun selama 6 bulan pertama tahun ini. Penurunan ini terjadi kepada responden yang memiliki solusi keamanan terpasang di perangkat mereka.
Pengguna lansia (berusia 55 atau lebih) mendapati diri mereka berisiko lebih tinggi pada H1 2017. Sementara di H2 2016 hanya 12 persen pengguna di usia tersebut yang melaporkan bahwa mereka menghadapi ancaman online. Pada H1 telah ada 19 persen pengguna yang melaporkan bahwa mereka berhadapan dengan beberapa jenis malware.
"Terlepas dari usia dan pekerjaan pengguna, fokus kehidupan digital mereka semakin beralih ke perangkat mobile. Namun, penjahat dunia maya tidak tinggal diam dan merubah taktik mereka untuk semakin sering melakukan penyerangan ke platform mobile. Oleh karena itu sangat penting bahwa smartphone dan tablet modern terlindungi seperti komputer," ungkap Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab, melalui keterangan resminya.
Berita Terkait
-
Peretas Rusia Tertangkap Hacker Israel Sedang Intai Intel Amerika
-
Lima Kesalahan Keamanan yang Sering Dilakukan, Anda Nomor Berapa?
-
Waspada! Serangan Siber ke Perangkat IoT Meningkat di Tahun 2017
-
Laman Polda Lampung Diretas, Hacker Pasang Video Ustaz Basalamah
-
Password Saja Tidak Cukup, Anda Perlu Teknologi Enkripsi Data
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember: Klaim Pemutus Rekor 111-115 dan Shards
-
60 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember: Kesempatan Raih Bundle Winterlands dan Diamond
-
Trailer Star Wars Galactic Racer: Hadirkan Trek Gurun Ikonis, Debut Tahun Depan
-
Begini Cara Bikin ChatGPT Wrapped 2025 yang Viral, Sat Set Gampang Banget!
-
5 Tripod Kokoh untuk Bikin Konten, Murah tapi Berkualitas Bebas Getaran
-
5 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik 2025 RAM 8GB Cocok untuk Kerja, Kuliah dan Buat Konten
-
56 Kode Redeem FF 13 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Update Lelang Sultan Global
-
Xiaomi Diduga Kuat Membatalkan Peluncuran Poco X8 dan Poco F8 Reguler, Kok Bisa?
-
20 Kode Redeem FC Mobile 13 Desember 2025: Bocoran Komentator Indonesia Valentino Jebret di Game
-
Monitor Gaming WOLED 27 Inci Terbaru: Desain Nyaris Tanpa Bezel dan 280Hz