Suara.com - Sebagian besar penyebar konten-konten radikal di media sosial Indonesia rupanya rata-rata berpendidikan sarjana, berkebalikan dengan kepercayaan umum bahwa mereka memiliki tingkat pendidikan rendah demikian salah satu hasil riset yang digelar oleh Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial Universitas Muhammadiyah Surakarta (PSBPS UMS).
Temuan yang diumumkan dalam diskusi bertajuk "Diseminasi Hasil Penelitian Radikalisme dalam Website dan Media Sosial" di Jakarta itu meneliti tentang konten-konten radikalisme yang tersebar di website dan media sosial.
"Itu yang agak ngeri. Mereka itu kebanyakan bukan lulusan SD atau SMP. Sarjana aja bisa kayak gitu kelakuannya," kata M Subkhi Ridho, salah satu peneliti, dalam acara yang digelar Senin (4/12/2017).
Dalam penelitian itu Subkhi dkk meneliti tiga media sosial, yakni Facebook, Instagram, dan Twitter. Dalam analisisnya mereka menggunakan peranti Node XL dan melakukan wawancara terhadap para pemilik akun media sosial.
Dari penelitian mereka ditemukan bahwa Facebook merupakan media sosial favorit pada penyebar konten radikal.
"Walaupun tidak populer di generasi Z, Facebook tetap dominan digunakan. Hal ini disebabkan Facebook yang memiliki jumlah pengguna terbanyak," kata Subkhi.
Salah satu yang menyebabkan Facebook lebih disukai adalah kemampuannya untuk melakukan siaran langsung, unggah video, dan menciptakan status yang variatif.
Selain Facebook, Twitter juga menjadi medsos favorit untuk menyebarkan konten radikal. Konsepnya yang real time dalam menyebarkan informasi membuat medsos berlogo burung biru disukai para penyebar konten radikal.
Temuan yang lain diungkap para peneliti adalah dominasi akun yang menggunakan identitas palsu dalam menyebarkan konten berbau radikal di media sosial.
"Akun-akun palsu tersebut biasanya menggunakan nama-nama yang tidak lazim dalam menyebarkan konten radikal," lanjutnya.
Kemudian mengenai latar belakang penyebar konten, Subkhi mengungkapkan bahwa 70 persen dari mereka berjenis kelamin laki-laki. Uniknya, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa kebanyakan dari mereka telah memiliki gelar sarjana.
Rencananya, penelitian ini akan diteruskan tim ke lembaga terkait, seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Penelitian ini diharapkan dapat membuat pengguna media sosial diharapkan lebih teliti dan hati-hati sebelum memutuskan untuk menyebarkan konten-konten yang berbau intoleran dan radikal.
Berita Terkait
-
Belajar Lewat Medsos: Cara Baru Mengajar dan Mengulik Ilmu di Era Digital
-
Media Sosial, Jalan Pintar UMKM Biar Cuan Makin Deras
-
Kenaikan Gaji PNS 2025: Hoax atau Fakta?
-
Lewat JAKI Sepi, Warga Jakarta Pilih Curhat Langsung ke Instagram Pramono - Rano
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
10 Kode Redeem Mobile Legends 10 Oktober 2025: Dapatkan Mystic Clash & Emote Timnas Sekarang!
-
Riset: Indeks Literasi Keuangan Indonesia Naik di 2025
-
15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
-
15 Kode Redeem FF Aktif Hari Ini, 10 Oktober: Jangan Ketinggalan Booyah Day 2025 & Semangat Timnas!
-
Bukalapak Buka Entitas Bisnis Gaming Baru, Namanya Multi Realm Games
-
10 Contoh Prompt Edit Gaya Rambut di Google Gemini, Bisa Jadi Acuan Sebelum ke Salon!
-
Sudah Muncul, Begini Cara Melihat Rasi Bintang Orion di Langit Indonesia
-
Asus ProArt P16 Resmi ke RI, Laptop Premium untuk Kreator Harga Mulai Rp 39 Juta
-
Spoiler One Piece Chapter 1162, Imu Turun Tangan di God Valley & Kisah Tragis Rocks Terungkap
-
5 HP Flagship Jadul Murah: RAM Besar, Snapdragon Sangar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan!