Suara.com - Head of Community Affairs Facebook untuk kawasan Asia Pasifik Clair Deevy, menegaskan perusahaan jejaring sosial yang berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat, itu tidak memberikan ruang untuk penggunanya di Indonesia yang menyebarkan ujaran kebencian.
“Kami zero-tolerance tentang hate-speech ataupun kelompok yang menyebarkan kebencian. Facebook bekerjasama dengan dengan pemerintah untuk menangani konten-konten seperti itu,” ujar Deevy di Jakarta, belum lama ini.
Dia berharap, pengguna di Indonesia berani melayangkan laporan ke Facebook saat melihat langsung konten bermuatan ujaran kebencian tersebar.
“Tidak ada ruang sama sekali di Facebook untuk hal tersebut. Itu sudah jelas tertera dalam aturan penggunaan Facebook. Berkaitan dengan apa yang disediakan Facebook, kami memiliki fitur laporan jika ada temuan oleh pengguna,” imbuh Deevy.
Tidak hanya mengandalkan fitur Report, Deevy memastikan, Facebook juga bekerjasama dengan aparat penegak hukum dalam memproses laporan-laporan yang diterima perusahaannya.
Analis foto DNA, kata Deevy, menjadi salah satu teknologi yang digunakan Facebook dalam menangani konten berbau ujaran kebencian ataupun hoax. Selain itu, ada juga teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) yang dipasang Facebook sebagai penyaring konten negatif.
“Kami pastikan pada setiap users, bahwa setiap foto memiliki jejak digital yang bisa dilacak,” kata dia.
Untuk menangani penyebaran konten negatif, Facebook bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dan Do Something Indonesia mengedukasi kampanye cerdas dalam menggunakan sosial media.
Deevy mengatakan, program Think Before You Share yang digalakkan Facebook dibuat agar remaja Indonesia memiliki kemampuan dasar dan akses ke sumber referensi yang mereka butuhkan, agar kemudian menjadi bijak dalam membuat keputusan mengenai informasi apa yang dapat mereka bagikan secara online.
Baca Juga: Polisi Tangkap Perempuan Bekasi Penipu Arisan Online di Facebook
“Berpikir kritis dan berempati dapat diaplikasikan di segala hal, termasuk juga menyebarkan konten terkait isu Pemilu yang akan dihadapi oleh Indonesia tahun ini. Kami ingin menciptakan komunitas online yang lebih aman,” kata dia.
Tidak hanya di Indonesia, Facebook juga telah melaksanakan program serupa di beberapa negara seperti di Australia, Selandia Baru, dan di kawasan Asia seperti Jepang, Singapura dan Filipina. [Anadolu Agency]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Google Doodle Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Ini Maknanya
-
Unisoc T7250 vs MediaTek Helio G81, Bagus Mana?
-
Cari Smartwatch yang Cocok untuk iPhone selain Apple Watch? Cek Rekomendasi Keren Ini
-
Spesifikasi Redmi Pad 2 Pro, Tablet Xiaomi Resmi ke RI dengan Baterai 12.000 mAh
-
Daftar Harga iPhone Terbaru November 2025, Setelah iPhone 17 Rilis Banyak yang Dapat Diskon
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
25 Kode Redeem FF Hari Ini 5 November 2025: Skin Evo Gun Gratis Di Depan Mata
-
22 Kode Redeem FC Mobile 5 November 2025: Banjir Hadiah Rank Up dan Pemain Bintang Gratis
-
Terjemahan Langsung di AirPods Masuk ke Uni Eropa, Kapan Giliran Indonesia?
-
Review Realme 15T 5G: Desain BIkin Pangling, Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh