Suara.com - Salah satu jenis malware mobile teratas di tahun 2016, Trojan Mobile Advertising, di tahun 2017 mengalami penurunan. Jenis ancaman ini menginfeksi pengguna secara agresif, tetapi teknik yang mereka gunakan juga terus dimodifikasi selama 12 bulan terakhir.
Menurut laporan tahunan Malware Evolution Mobile, beberapa jenis Trojan mulai menggunakan skema monetisasi yang melibatkan layanan SMS berbayar dan WAP-billing. Dengan hak untuk melakukan root, membuat Trojan memiliki kemampuan untuk secara diam-diam menginstal berbagai aplikasi, serta membombardir perangkat yang terinfeksi dengan iklan dengan tujuan membatasi atau bahkan menghalangi penggunaan lebih lanjut dari smartphone.
Cukup sulit untuk mendeteksi dan menghapus Trojan tersebut. Namun, di tahun 2017 Trojan juga menghadapi beberapa tantangan.
Berdasarkan pengamatan para ahli dari Kaspersky Lab, jumlah keseluruhan Trojan Mobile Advertising yang mengeksploitasi hak super-user menurun pada tahun 2017, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dipicu oleh penurunan secara keseluruhan jumlah perangkat mobile yang menjalankan versi lama dari Android, yang merupakan target utama Trojan, terutama karena kerentanan umum yang mereka eksploitasi biasanya ditambal dalam versi sistem operasi yang baru.
Menurut data Kaspersky Lab, persentase pengguna dengan perangkat yang menjalankan Android 5.0 atau yang lebih lama menurun dari lebih dari 85 persen pada tahun 2016 menjadi 57 persen pada tahun 2017. Sedangkan proporsi pengguna Android 6.0 (atau yang lebih baru) meningkat lebih dari dua kali lipat - 21 persen pada tahun 2016 dibandingkan dengan 50 persen pada tahun 2017 (6 persen pengguna memperbarui perangkat mereka selama 2016, 7 persen - selama 2017).
Namun, jenis Trojan ini tetap yang paling populer di antara 20 ancaman mobile teratas tahun 2017. Pada 2017, Kaspersky Lab berhasil menemukan modifikasi terbaru dari Trojan Mobile Advertising yang tidak mengeksploitasi kerentanan hak root untuk menampilkan iklan, tetapi sebaliknya mencoba metode lain, yaitu layanan SMS premium.
Para ahli mendeteksi dua Trojan, yang termasuk dalam jenis malware Ztorg, dengan fungsi seperti ini telah diunduh pengguna sebanyak puluhan ribu kali dari Play Store. Pada saat yang sama, para ahli perusahaan juga melihat peningkatan jumlah Trojan Mobile Clickers yang mencuri uang dari pengguna Android melalui WAP-billing.
Trojan ini mengklik halaman layanan berbayar, dan setelah langganan diaktifkan, uang dari akun korban mengalir langsung ke akun peretas. Tren ini tidak terlihat selama beberapa waktu, tetapi di tahun 2017 ancaman mobile jenis ini mulai menyebar secara aktif.
Beberapa Trojan WAP- clickers yang berhasil ditemukan juga memiliki modul untuk penambangan mata uang kripto.
Baca Juga: Malware Ini BIsa Kloning Data dari Chip dan PIN Kartu Pembayaran
Ahli Keamanan di Kaspersky Lab, Roman Unuchek melihat, lanskap ancaman mobile jelas berbanding lurus dengan apa yang terjadi di pasar mobile
global.
"Saat ini, Trojan Mobile Advertising yang mengeksploitasi hak root memang sedang menurun, tetapi jika versi terbaru Android firmware menjadi rentan, maka akan muncul peluang baru dan kami akan melihat pertumbuhannya kembali. Hal yang sama berlaku untuk mata uang kripto - dengan meningkatnya aktivitas penambangan (mining) di seluruh dunia, bisa dipastikan kami akan melihat modifikasi lebih lanjut dari malware mobile dengan modul mining di dalamnya, meskipun kekuatan kinerja perangkat mobile tidak begitu tinggi,” ungkapnya melalui keterangan resminya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
12 Kode Redeem FC Mobile 18 September 2025 yang Masih Aktif, Striker Jangkung Crouch Siap Klaim
-
33 Kode Redeem FF Terbaru 18 September 2025, Ada SG2 Hand of Hope dan Gloo Wall Permanen
-
Samsung Galaxy Buds 3 FE Hadir ke Indonesia, TWS Premium Harga Lebih Murah
-
Huawei Pura 80 Masuk Indonesia Bulan Depan, Versi Murah dari Pro dan Ultra
-
Pascamerger, Smartfren Terus Ekspansi Jaringan dan Targetkan Pelanggan Baru
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 17 September 2025, Klaim MP40 Evo hingga Skin AWM Gratis
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 September 2025, Ada Beckham OVR 104!
-
Siapa Rizky Irmansyah? Ia Turun Tangan di Kasus Viral Wali Kota Prabumulih
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan dengan Baterai Awet dan Kapasitas RAM Besar, Mana Pilihanmu?
-
Xiaomi Pad 8 Diprediksi Debut Bersama Xiaomi 17, Pakai Chip Snapdragon