Suara.com - CEO Air Asia Group, Tony Fernandes, menutup akun Facebook pribadinya karena, kata dia seperti dilansir Bloomberg, media sosial itu digunakan untuk menyebarkan video penembakan brutal di dua masjid Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) lalu.
Dalam serangkaian tweet yang dilepaskan ke udara Minggu (17/3/2019), Fernandes mengatakan ia tak tahan lagi melihat banyaknya kekejian di Facebook.
Ia mengatakan Facebook harusnya bisa mencegah konten-konten teroris nan sadis, yang direkam serta disiarkan secara langsung oleh pelaku penembakan di Selandia Baru itu, menyebar di platformnya.
"Saya penggemar berat media sosial. Tetapi setelah melihat tayangan langsung itu, saya sungguh berpikri untuk apakah tetap di Facebook atau tidak," tulis Fernandes, Sabtu (16/3/2019).
Selang beberapa jam, ia menulis lagi.
"Sudah menutup akun Facebook saya, yang memiliki 670.000 pengikut. Kini saya mempertimbangkan Twitter. Apakah juga akan menutupnya atau tidak. Jumlah kebencian di media sosial kadang-kadang melebihi kebaikan," tulis Fernandes.
Akun Twitter Fernandes sendiri memiliki 1,29 juta pengikut dan ia telah menulis lebih dari 20.300 kicauan sejak bergabung pada 2008 silam.
Facebook memang sedang mendapat sorotan tajam setelah terjadinya penembakan terhadap dua masjid di Selandia Baru oleh teroris kulit putih pada Jumat lalu.
Banyak pihak menilai Facebook gagal mencegah video pembantaian, yang pertama kali diputar di platformnya, menyebar ke seluruh dunia.
Facebook sendiri mengklaim sudah menghapus 1,5 juta video berisi pembantaian tersebut dan 1,2 juga dihapus saat akan diunggah.
Tetapi beberapa analis mengatakan pengumuman Facebook soal jumlah video yang dihapus itu justru mengkhawatirkan, karena itu berarti Facebook gagal mencegah 300.000 video atau 20 persen dari total video tersebut diunggah ke internet.
Berita Terkait
-
Cara Liat Akun Facebook Orang Lain yang Diblokir
-
Fenomena "Salam Interaksi": Mengapa Facebook Pro Diminati Banyak Emak-Emak?
-
Tertipu Loker Fiktif di Jakarta, Pemuda Garut Terdampar Tengah Malam Tanpa Uang dan Dokumen
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Meta Rilis Fitur Akun Khusus Remaja ke Indonesia, Biar Anak Makin Aman Main Facebook
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Gaming Mulai Rp 1 Jutaan Saingan Infinix, Spek Tak Kalah Gahar
-
4 Rekomendasi Smartwatch Terbaik 2025, Baterai Tahan Lama hingga Fitur Lengkap
-
OpenAI Jadi Perusahaan Swasta Termahal di Dunia
-
Awas, Perangkat Xiaomi Kamu Tidak Akan Pernah Dapat HyperOS 3 jika Ada Ini
-
Itel A100C Diumumkan, Punya Desain Mirip OnePlus 15, Baterai Standby 32 Hari
-
Pakar Ungkap Fakta Meteor Jatuh di Cirebon
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Oktober 2025, Banjir Hadiah Pemain OVR 104 dan 108
-
Fakta-fakta Penangkapan 'Bjorka', Polisi Kena Ejek 'Sosok Asli'?
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra