Suara.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan umat Islam di Indonesia tak perlu risau dengan hasil sebuah penelitian yang mengklaim bahwa waktu Isya dan Subuh di Tanah Air tidak tepat.
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa jadwal Isya dan Subuh di Indonesia telah dibuat oleh Kementerian Agama sesuai dengan ketentuan dalam hukum syariat dan astronomi.
"Umat Islam di Indonesia tidak perlu risau dengan hasil penelitian ISRN. Kementerian Agama sudah membuat jadwal sesuai dengan ketentuan syar'i dan astronomi," kata Thomas dalam pesan singkat kepada Suara.com di Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Ia menjelaskan bahwa penetapan waktu Isya di Indonesia didasarkan pada akhir fajar astronomi, pada saat posisi Matahari rata-rata 18 derajat di bahwa ufuk.
"Waktu Subuh didasarkan pada awal fajar astronomi di Indonesia, saat posisi matahari 20 derajat di bawah ufuk," terang Thomas lebih lanjut.
Thomas kemudian memberikan tautan berisi artikel penjelasan masalah serupa yang dia tulis di blog pribadinya pada 2017 silam.
"Benarkah waktu subuh terlalu cepat? Untuk menentramkan umat, saya jawab 'Tidak benar, waktu subuh di Indonesia sudah benar'," tulis Thomas dalam blog bertajuk Benarkah Waktu Shubuh di Indonesia Terlalu Cepat?
Lebih jauh ia menerangkan bahwa waktu subuh sesungguhnya termasuk fajar astronomi, saat cahaya bintang-bintang mulai meredup karena munculnya hamburan cahaya di ufuk timur.
"Per definisi, fajar astronomi terjadi saat Matahari berada pada posisi -18 derajat. Namun itu rata-rata. Fajar itu terjadi karena hamburan cahaya Matahari oleh atmosfer atas. Di wilayah ekuator, atmosfernya lebih tinggi dari daerah lain, sehingga wajar bila fajar terjadi ketika posisi matahari -20 derajat," beber Thomas.
Sebelumnya diwartakan bahwa lembaga (ISRN) mengklaim bahwa waktu Isya di Indonesia terlambat rata-rata 18 sampai 19 menit dari yang seharusnya, padahal waktu Isya adalah saat dimulainya salat tarawih di bulan Ramadan.
"Koreksi yang kami kemukakan adalah hasil riset saintifik menggunakan alat Sky Quality Meter (SQM), pengukur kecerlangan benda langit serta kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) untuk memverifikasi," kata Ketua ISRN Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Tono Saksono di Jakarta, Rabu.
Tono juga mengatakan bahwa waktu Subuh di Indonesia seharusnya terjadi saat matahari di sudut sun depression angle (dip - matahari di bawah ufuk) -13,4 derajat, sedangkan Isya seharusnya telah masuk saat matahari ada pada dip -11,5 derajat.
Berita Terkait
-
Kemenag Jelaskan Dasar Ilmiah dan Fikih Penetapan Waktu Subuh: Bukan Perkiraan, Tapi Hasil Ijtihad
-
Observatorium Terbesar se-Asia Tenggara di Kupang Segera Diuji Coba
-
Terseret Kasus Ujaran Kebencian Warga Muhammadiyah, Polisi Periksa Peneliti BRIN Thomas Djamaluddin
-
Pasal Pidana yang Bisa Jerat Thomas Djamaluddin Terkait Kritik Muhammadiyah
-
Jejak Thomas Djamaluddin di Kasus Andi Pangerang hingga Didesak Ditangkap
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari