Suara.com - Qlue, perusahaan rintisan yang menyediakan layanan smart city, mengklaim bahwa solusi analisis video besutannya telah dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mencari dan menangkap pelaku kejahatan, seperti teroris di Jakarta.
Qlue memiliki layanan bernama QlueVision, yang merupakan solusi analisis video berbasis artificial intelligence (AI) untuk mengidentifikasi perilaku manusia, penghitungan kendaraan serta manusia, identifikasi wajah, dan indentifikasi plat nomor kendaraan.
"QlueVision sebenarnya sudah dipakai oleh kepolisian sejak Asian Games lalu, awalnya untuk membantu kepolisian dalam memonitor situasi selama penyelenggaraan, termasuk potensi ancaman tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelaku kejahatan, mengidentifikasi target DPO hingga teroris. QlueVision bisa digunakan untuk identifikasi perilaku manusia, identifikasi wajah, hitung kendaraan dan identifikasi plat kendaraan. Teknologi kami bertujuan untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan selama berlangsungnya acara Asian Games," ujar Iwan Kurniawan, PR & Marketing Communication Qlue di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Selain itu, Iwan juga mengatakan bahwa saat ini, Qlue juga sedang mengembangkan teknologi yang bisa membantu kepolisian dalam menertibkan lalu lintas.
"Kita juga lagi bikin teknologi berbasis AI yang bisa mengatur lampu merah berdasarkan volume kendaraan, bukan di-setting lewat waktu lagi," lanjutnya.
Nantinya, teknologi terintegrasi (IoT) ini akan menghitung jumlah kendaraan yang berada di sekitar lampu lalu lintas. Ketika volume kendaraan sudah masuk dalam kategori padat, maka lampu merah akan berfungsi secara otomatis dan berhenti ketika volume kendaraan sudah menurun.
Sayang Iwan enggan membocorkan kapan solusi lampu lalu-lintas cerdas itu akan mulai diterapkan.
Berita Terkait
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Mantan Teroris Ungkap Indonesia Belum Aman di Usia 80 Tahun
-
ASN Kanwil Aceh Diduga Terlibat Terorisme, Kemenag Siapkan Sanksi
-
Densus 88 Bongkar Sel Teroris di Aceh, Dua Petingginya Ternyata ASN
-
'Bukan Kaleng-kaleng' Densus 88 Bongkar Peran Strategis Dua ASN Aceh di Jaringan Terorisme
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Motorola Moto G57 dan G57 Power Resmi, HP Snapdragon 6s Gen 4 Pertama di Dunia
-
Dreame L10s Ultra Gen 3 Resmi ke RI, Robot Vacuum Harga Rp 12 Juta
-
Jadwal Baru Dirilis, Sertifikat Hasil TKA SMA 2025 Keluar Kapan?
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
POCO F8 Pro Lolos Sertifikasi, Kotak Penjualan Kemungkinan Tanpa Charger
-
Siap-siap! Harga HP Bakal Makin Mahal Tahun Depan, Ini Penyebabnya
-
Developer Butuh Waktu, Peluncuran Game Marvel 1943: Rise of Hydra Ditunda
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 November: Klaim Magic Curve dan Pemain 111-113
-
Fitur Tersembunyi WA Web, Ini Cara Blur Chat WhatsApp agar Tak Diintip
-
Perang Dagang Makin Panas! Amerika Serikat Resmi Larang Chip Nvidia ke China