Suara.com - Pembatasan akses media sosial dan aplikasi pesan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 22-24 Mei lalu dinilai tepat oleh Indonesia Cyber Security Forum (ICSF).
Ardi Sutedja, founder sekaligus Ketum ICSF, kebijakan tersebut sudah tepat karena merupakan langkah antisipatif untuk mencegah konflik semakin meluas.
"Pemerintah sudah tepat karena kalau tidak dibatasi, akan meluas bukan hanya ke wilayah Indonesia, namun ke luar negeri sehingga berpotensi menjadi krisis, mengancam keamanan dan stabilitas negara," kata Ardi dalam acara diskusi publik di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/5/2019).
Ardi melanjutkan, pemerintah sebenarnya memiliki opsi untuk tidak membatasi akses media sosial. Namun, di sisi lain, mayoritas masyarakat Indonesia masih belum bisa mengimbangi laju transformasi digital yang begitu cepat.
"Masyarakat kita belum cepat menerima perubahan, ketika masyarakat sudah terbiasa menggunakan media sosial dan sudah adiktif lalu ada pembatasan oleh pemerintah, kondisi jadi genting. Padahal teknologi seharusnya digunakan secara bijak," imbuhnya.
Akibat dari kecanduan media sosial, masyarakat Indonesia cenderung tidak memiliki etika dan sopan santun.
"Kondisi masyarakat Indonesia sekarang sangat genting karena kecanduan gadget, sehingga sebagian dari mereka tidak punya pikiran dan hati. Makanya mereka mudah terprovokasi hoaks. Jadi, saya rasa tindakan pemerintah sudah tepat," tutup Ardi.
Seperti diwartakan sebelumnya Kominfo memutuskan untuk membatasi akses ke media sosial serta aplikasi WhatsApp pada 22 hingga 25 Mei. Langkah itu diambil untuk membatasi penyebaran hoaks dan hasutan di tengah demonstrasi anarkistis yang digelar kelompok-kelompok yang menolak hasil pemilihan presiden 2019.
Baca Juga: Kepala BSSN: Ujaran Kebencian di Media Sosial Cuma Soal Etika
Berita Terkait
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
Wamen Nezar Patria Sebut Pentingnya Digitalisasi buat Pengembangan Wilayah, Kenapa?
-
Tuntutan Berat untuk Eks Pegawai Kominfo: Denda Miliaran dan Penjara hingga 9 Tahun di Depan Mata
-
Diperiksa di Bui, Plate Lempar Tanggung Jawab Proyek PDNS ke Bawahan yang Jadi Tersangka
-
Masih Penasaran Video Andini Permata? Salah Klik, Data Pribadi Ludes Disikat Hacker
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
27 Prompt Gemini AI Edit Foto Pasangan Jadi Ala Studio Profesional
-
Harga iPhone 13 di Indonesia Bulan September 2025, Turun Jelang iPhone 17 Tiba?
-
MediaTek Dimensity 9500, Otak Baru HP Flagship dengan Teknologi AI Generasi Terbaru
-
Pokemon Game Kartu Koleksi Hadirkan Seri Baru Evolusi Mega di Indonesia
-
Cara Cepat Dapat Jungle Egg di Grow a Garden, Rahasia Temukan Pet Tiger!
-
Cara Berlangganan ChatGPT Plus dengan Mudah, Berapa Harganya?
-
Mending Beli iPhone 16e atau iPhone 15? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Mending Beli iPhone 14 atau iPhone 15? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Cara Mengubah Ukuran Font di iPhone dengan Mudah
-
8 Prompt Gemini AI Edit Foto Aesthetic Terbaru, Pasti Tampil Kece Ala Model