Suara.com - Youtube, pada Selasa (3/9/2019), mengumumkan telah menghapus lebih dari 100.000 video dan lebih dari 17.000 channel selama April hingga Juni 2019 karena melanggar ketentuan platform tersebut, khususnya terkait ujaran kebencian.
Selain video dan channel, Youtube juga menghapus lebih dari 500 juta komentar yang dinilai mengumbar kebencian selama periode yang sama.
Jumlah konten serta channel yang dihapus itu, terang CNet, lima kali lebih banyak ketimbang yang dihapus selama periode Januari - Maret 2019.
Menurut Youtube, naiknya jumlah konten berisi ujaran kebencian karena platform video online milik Google itu juga menghapus komentar, video, serta channel lama.
Youtube sampai Juni kemarin memang belum melarang konten berisi pandangan-pandangan ektremis, seperti para pendukung supremasi kulit putih yang kerap menyangkal adanya Holocaust dan merendahkan manusia lain yang memiliki warna kulit berbeda.
Totalnya selama triwulan kedua 2019, Youtube menghapus lebih dari 9 juta video dan lebih dari 4 juta channel. Sekitar 66 persen video dihapus karena dinilai sebagai spam dan penipuan. Konten berisi ujaran kebencian sekitar 1,2 persen dari total video yang dihapus. (Cnet)
Berita Terkait
-
Cara Live Streaming YouTube dengan HP Android dan iPhone
-
Apakah Jadi Content Creator Masih Menjanjikan di Tahun 2025?
-
Berapa Penghasilan YouTube Ustaz Abdul Somad? Sampai Ditagih Bayar Petugas Pajak
-
Denny Sumargo Ungkap Alasan Hadirkan Sintiya yang Ngaku Dihamili DJ Panda: Ada Upaya Mediasi?
-
Ditagih Bayar Pajak, Ustaz Abdul Somad Langsung Ceramahi Petugas: Neraka Jahanam Tempat Kalian
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Wajah Miniatur AI Jadi Aneh? Jangan Panik! Ini 5 Trik Rahasia Biar Wajahnya Sempurna
-
Abadikan Momen Romantismu! Cara Cepat Bikin Miniatur AI Pasangan yang Super Estetik
-
Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
-
Kenapa Hasilnya Beda Jauh? Ini Rahasia 'Prompt' Miniatur AI Gaya Jepang
-
Komdigi Siapkan Pedoman Etika AI, Tangkal Disinformasi Buatan Teknologi Kecerdasan Buatan
-
Sayang Anabul? Ubah Fotonya Jadi Action Figure Gemas, Ini 10 'Prompt Sakti'-nya!
-
Honor Magic 8 Pro Pakai Telefoto 200 MP, Diklaim Mampu Rekam Senja Berkualitas
-
Xiaomi HyperOS 3 Resmi Meluncur: 4 Fitur Canggih Pesaing iOS, Apa Saja Keunggulannya?
-
47 Kode Redeem FF Terbaru 6 September: Raih Brass Knuckle, SG2, dan Skin Groza
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru September: Klaim Oliver Kahn 111 dan Ribuan Gems