Suara.com - Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan dibutuhkan waktu sekitar 10 menit hingga 2 jam agar garam atau NaCl yang ditaburkan di langit mengubah awan menjadi hujan.
"Reaksi penaburan NaCl bisa cepat atau bisa lambat tergantung kondisi awan yang ditabur," kata Kepala Bidang Pelayanan Teknologi BBTMC BPPT Sutrisno kepada Antara, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Sutrisno mengatakan awan mempunyai siklus dari bibit awan, membesar dan akhirnya menjadi hujan. Jika awan masih kecil saat ditabur garam, maka akan butuh waktu lebih lama untuk menjadi hujan.
Sebaliknya, jika awan yang ditaburi garam atau NaCl dalam kondisi yang sudah besar maka tidak beberapa lama akan turun menjadi hujan.
Adapun indikator yang mempengaruhi proses cepat atau lambat turun hujan setelah penaburan garam adalah ukuran awan serta kondisi lingkungan di sekitar awan seperti kelembaban, temperatur, kecepatan angin dan supply massa udara.
Dalam pelaksanan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), hujan akan turun lebih cepat jika, setelah awan potensial ditaburi garam, angin berembus tidak terlalu kencang (biasanya kurang dari 10 knot), kelembaban udara memadai, serta supply massa udaranya basah.
Garam atau NaCl berfungsi sebagai inti kondensasi. Butir-butir NaCl akan mengikat uap air dan akan mempercepat pembesaran butir-butir uap air melalui proses tumbukan dan penggabungan.
"Kalau ada bibit-bibit awan dengan lokasi berdekatan dan kita lakukan penyemaian dengan NaCL, maka awan tersebut akan saling membesar dan bergabung juga," kata Sutrisno.
Sejak 3 Januari 2020, BPPT bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memulai penanggulangan banjir di wilayah Jabodetabek dengan cara mempercepat penurunan hujan sebelum mencapai wilayah Jabodetabek melalui operasi TMC.
Baca Juga: Menristek Tinjau Perkembangan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca
Berita Terkait
-
Terungkap! Gelombang Rossby Biang Kerok Banjir Bali, Jakarta Siaga?
-
Riau Potensi Kebakaran Hutan, BMKG Mulai Modifikasi Cuaca Sepekan
-
Jakarta Kendalikan Hujan dengan Teknologi Canggih, Ini Hasilnya!
-
Sebut OMC Akan Reguler Dilakukan, Pratikno: Sekali Bencana Resiko Kerugiannya Jauh Lebih Besar
-
Langit Jakarta 'Dikendalikan' Demi Kelancaran HUT ke-80 RI, OMC Berlangsung hingga 21 Agustus
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Meta Bangun Kabel Bawah Laut lewati Indonesia, Bawa Kecepatan Internet 570 Tbps
-
35 Kode Redeem FF Terbaru 12 Oktober 2025, Klaim Hadiah Timnas Gratis
-
Cara Pakai Spotify di ChatGPT, Bisa Kasih Rekomendasi Lagu hingga Bikin Playlist
-
Update 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober 2025, Gaet Pemain Acak OVR 106-110
-
Xiaomi Rilis CCTV, Air Purifier, dan Monitor Gaming Baru ke Indonesia, Ini Harganya
-
Komdigi Bikin Sistem Baru yang Batasi Game untuk Anak, Berlaku Tahun Depan
-
Telkom Buka Lowongan Magang 6 Bulan ke Fresh Graduate, Dapat Uang Saku Setara UMP!
-
Nubia Z80 Ultra Segera Rilis: Usung Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Kamera Bawah Layar
-
Laris, Nintendo Switch 2 Cetak Rekor Penjualan
-
Cara Menggunakan dan Menonaktifkan Fitur Instagram Map, Apakah Aman?