Suara.com - Pengusutan terkait peretasan ponsel milik Jeff Bezos terus berlanjut. Bahkan, Federal Bureau of Investigation (FBI) sampai turun tangan untuk mengungkap kasus yang menimpa orang terkaya dunia itu.
Dilansir laman The Verge, Minggu (2/2/2020), saat ini FBI sedang menyelidiki dugaan pembajakan ponsel Bezos. Belakangan, diketahui bahwa ponsel yang digunakan bos Amazon itu adalah iPhone X.
Menurut pengakuan sang taipan, ponselnya tidak bisa diakses setelah mendapatkan pesan dari Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, lewat layanan WhatsApp.
FBI berusaha memecah teka-teki kasus tersebut dan melihat kemungkinan adanya pembajakan ponsel Bezos menggunakan spyware pegasus, malware yang dibuat oleh perusahaan Israel, NSO Group. Pasalnya sejak April lalu, penyidik dari FBI mencurigai perusahaan tersebut.
Laporan terakhir, agen rahasia pemetintah Amerika Serikat tersebut telah menanyakan sejumlah pertanyaan kepada Bezos tentang Spyware.
FBI menduga, spyware Pegasus memungkinkan peretas untuk mencuri data-data yang tersimpan di dalam ponsel, termasuk pesan terenkripsi dan merekam dalam bentuk audio.
Kecanggihan Pegasus ini dibuat tidak terdeteksi dan akan secara otomatis mencopot dirinya dari perangkat setelah selesai melakukan peretasan data.
Di sisi lain, NSO Group sendiri telah mengeluarkan pernyataan resminya dan membantah pihaknya terlibat dalam kasus peretasan ponsel Bezos. Begitu juga Arab Saudi yang membantah telah membajak data-data dari lelaki berkepala plontos tersebut.
Penyidikan ini merupakan bentuk lanjutan dari himbauan senator Partai Demokrat Chris Murphy yanh meminta agar FBI dan Director of National Intelligence (DNI) untuk segera bertindak mengungkap kasus peretasan ponsel Bezos.
Baca Juga: Fosil Nenek Moyang Buaya Berumur 230 Juta Tahun Ditemukan
"Operasi terhadap Mr. Bezos memunculkan kecemasan bahwa warga Amerika Serikat yang lain mungkin secara sengaja diincar oleh Kerajaan Arab Saudi," papar Murphy dalam surat yang ditulisnya untuk Direktur FBI dan DNI.
Menurutnya, investigasi itu sangat penting dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya celah keamanan pada sistem keamanan siber Amerika Serikat.
Berita Terkait
-
Demi Hasikan Foto Bagus, Fotografer Relakan iPhone X Miliknya Hancur
-
Kekayaan Jeff Bezos dan Bill Gates Bakal Tersalip Bos Louis Vuitton
-
Bos Amazon Kehilangan Rp 96 Triliun Dalam Waktu Semalam
-
Berkat Twitter, iPhone X yang Hilang di Kereta Bisa Kembali ke Pemiliknya
-
Amazon Buka 2.000 Lowongan Pekerjaan, Berniat Kirim Lamaran?
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
7 Tablet Dilengkapi Keyboard dan Stylus Pen Paling Murah dan Kencang untuk Kerja
-
Ucapan Hari Guru dalam Bahasa Inggris: Penuh Makna dan Cocok untuk Quote Status
-
Stop Bingung Liburan! Fitur Travel Pass Gojek Jadi Pemandu Wisata Andalmu di Akhir Tahun
-
5 Rekomendasi HP Promo Black Friday 2025, Harga Mulai Rp900 Ribuan
-
Fitur Baru Gojek Janjikan Jogja-Solo Anti Ribet, Sekali Klik Sudah Sampai Tujuan
-
5 Rekomendasi Tablet SIM Card untuk Streaming dan Multitasking Nyaman
-
Indosat Percepat Transformasi Jadi AI TechCo, Dorong Ekosistem AI Inklusif untuk Indonesia
-
YouTube Meluncurkan Batas Durasi Shorts Demi Kesehatan Mental Digital Remaja Indonesia
-
7 Rekomendasi Smart Ring Ringan untuk Memantau Kualitas Tidur, Mulai Rp100 RIbuan
-
5 HP RAM 12 GB Memori 512 GB untuk Gaming: Spek Gahar, Harga Terjangkau