Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika memperingatkan bahwa informasi-informasi hoaks tentang virus Corona yang cenderung bombastis bisa menjadi inang tempat bersembunyi program jahat atau malware.
"Masyarakat harus hati-hati. Apabila mereka membaca, malware itu menempel di hoaks," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Pangerapan, saat jumpa pers di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Kominfo, seperti dilansir Antara, juga meminta masyarakat tidak sembarangan membuka konten yang berkaitan dengan virus Corona, apalagi jika tidak mengenal pengirim informasi.
Sebelum Semuel memberi peringatan, perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky Lab sudah mewanti-wanti bahwa informasi terkait virus Corona sudah banyak disusupi malware.
"Coronavirus yang banyak dibahas dalam media, sudah digunakan sebagai umpan oleh para penjahat siber," kata Anton Ivanov, pakar malware dari Kaspersky.
"Sejauh ini kami sudah melihat 10 file unik, tetapi kami memprediksi kecenderungan ini akan terus tumbuh. Semakin orang risau akan kesehatan mereka, kami memprediksi semakin banyak malware disebar via dokumen palsu terkait penyeraban virus Corona," imbuh dia.
Berkas atau dokumen mengandung malware yang yang ditemukan Kaspersky memiliki ekstensi .pdf, .mp4 dan .docx. Nama-nama file tersebut biasanya terkait instruksi atau video tentang cara melindungi diri dari virus corona.
Ketika diklik, berkas tersebut berisi, antara lain, malware Trojan dan Worm yang bisa memblokir, memodifikasi, menyalin data dan menganggu operasi komputer.
Kaspersky menyarankan warganet untuk menghindari tautan yang mencurigakan. Setelah itu, ketika ingin mengunduh berkas, perhatikan ekstensi berkas. Sebaiknya jangan pernah mengklik tautan berakhiran .exe atau .lnk.
Baca Juga: Kelelawar Buah di Manado dan Bogor Jadi Inang Coronavirus
Berita Terkait
-
HP Android Lebih Rentan! Kaspersky Ungkap Peningkatan Serangan Malware di Semester I 2025
-
Terungkap Trojan Efimer Targetkan Organisasi Melalui Email Phishing
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
10 Antivirus Terbaik 2025: Gratis tapi Ampuh Lindungi Komputer dari Malware
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Adaptasi Game, Film Mortal Kombat 3 Sedang Dalam Pengerjaan
-
Pendiri NU Alumni Al Khoziny, Gus Miftah Cibir DPR yang Mau Cabut Izin Ponpes
-
HP Vivo dan iQOO Apa Saja yang Kebagian Upgrade ke Origin OS 6? Cek di Sini!
-
30 Kode Redeem FF 14 Oktober 2025, Banjir Skin Senjata Scar, SG2 hingga MP40 Gratis
-
14 Kode Redeem FC Mobile Terbaru Oktober 2025 Dirilis, Klaim Pirlo dan Donnarumma Gratis
-
Pokmon GO Tunjukkan Inovasi Teknologi AR untuk Dorong Gaya Hidup Aktif dan Sehat
-
Gerah Sama Nano Banana-nya Google, Microsoft Pamerkan MAI-Image-1
-
Fitur Kamera Nubia Z80 Ultra Terungkap, Hasil Fotonya Beredar ke Publik
-
Fenomena Santri Ikut Ngecor Jadi Sorotan, Gus Miftah: Itu Bukan Nguli tapi Cari Berkah
-
Mau Hadir ke Indonesia? Ini Bedanya Funtouch OS, Origin OS, dan BlueOS