Suara.com - Ilmuwan di China dikabarkan telah berhasil menemukan penawar untuk mengobati Virus Corona yang mewabah di berbagai belahan dunia.
Seperti yang sudah diketahui, pencarian obat yang mampu menyembuhkan Virus Corona cukup membuat para peneliti frustrasi, karena tingkat infeksi dan kematian terus meningkat.
Oleh karena itu, pemerintah menyarankan tim medis untuk mengombinasikan obat antivirus dan obat tradisional China.
Akan tetapi, Kamis lalu (13/2/2020), Grup National China Biotec, sebuah perusahaan milik negara di bawah Departemen Kesehatan, mengatakan bahwa pemberian serangkaian antibodi manusia yang selamat dari COVID-19 ke lebih dari 10 pasien yang sakit kritis dapat menurunkan tingkat peradangan secara signifikan setelah 12-24 jam perawatan.
Temuan ini bermula ketika seorang petugas medis senior di China meminta orang yang telah sembuh dari Virus Corona, mendonorkan plasma darah mereka karena mengandung protein yang dapat digunakan untuk mengobati pasien yang sakit.
Para ahli pun memberikan komentar beragam mengenai hal ini. Meski pendekatan ini dinilai sebagai cara yang logis dan menjanjikan untuk merawat pasien Virus Corona yang sakit parah. Namun, karena tingkat mortality yang rendah, dokter juga harus mewaspadai adanya efek samping yang ditimbulkan.
Sebagai gambaran, orang yang baru saja pulih dari Virus Corona masih memiliki antibodi terhadap virus tersebut yang beredar di dalam darah mereka. Di atas kertas, menyuntikkan antibodi mantan pengidap Virus Corona ke pasien yang sakit dapat membantu pasien melawan infeksi dengan lebih baik.
"Perawatan ini akan mentransfer kekebalan pasien yang pulih ke pasien yang sakit. Ini merupakan suatu pendekatan yang telah digunakan sebelumnya dalam pandemi flu," kata Benjamin Cowling, seorang profesor epidemiologi di Hong Kong University, mengatakan kepada Times.
Sementara itu, ilmuwan lainnya mengingatkan para dokter yang ingin mencoba cara tersebut agar terus mengawasi perkembangan pasien selama perawatan.
Baca Juga: Pemecatan 677 Karyawan di Hari Valentine, Indosat Buka Suara
"Saya senang mengetahui bahwa plasma dari para penyintas sedang diuji. Satu catatan, dokter perlu mengendalikan kemungkinan efek dari perawatan tersebut," papar Carol Shoshkes Reiss, seorang profesor biologi dan ilmu saraf di New York University seperti dikutip dari Live Science, Minggu (16/2/2020).
Kendati demikian, tidak semua orang setuju mengenai hal ini. Dr Eric Cioe-Peña, Director of Global Health di Northwell Health di New York mengatakan bahwa sekalipun cara ini adalah ide yang bagus, perlu ada pertimbangan matang sebelum melakukannya.
"Saya pikir kita harus melewati proses ilmiah untuk melanjutkan dan mencoba mempelajari perawatan yang diusulkan ini sebelum memberlakukannya, terutama pada virus yang memiliki tingkat kematian yang rendah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
3 WNI Asal Yogyakarta Dinyatakan Bebas dari Virus Corona
-
Curhatan WNI di Natuna: Susah Air Bersih hingga Belajar Bahasa Mandarin
-
Suasana Haru Kegembiraan WNI Eks Wuhan Pulang dari Natuna
-
Kelakar Menteri Airlangga: Izinnya Berbelit-belit, Virus Corona Tak Masuk
-
Update Corona Covid-19 di Indonesia: 92 Pasien Negatif, 2 Masih Observasi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
50 Kode Redeem FF 16 Desember 2025: Trik Spin Titan Scar dan Skin Salju Gratis
-
29 Kode Redeem FC Mobile 16 Desember 2025: Klaim Desailly Gratis dan Paket Record Breaker
-
5 HP RAM 16 GB Rp2 Jutaan, Murah tapi Spek Gahar Kecepatan Super
-
Motorola Edge 70 Tersedia di Pasar Asia: Bodi Tipis 6 mm, Harga Lebih Murah
-
Mengatasi Tampilan Terlalu Besar: Panduan Mengecilkan Ukuran di Komputer
-
Deretan Karakter Game di Film Street Fighter 2026: Ada 'Blanka' Jason Momoa
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Dream Dive Animation Gratis
-
Spesifikasi Oppo Reno 15c: Resmi dengan Snapdragon 7 Gen 4, Harga Lebih Miring
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Desailly OVR 105 Gratis
-
8 Tablet Murah Terbaik untuk Kerja Desember 2025, Mulai Rp1 Jutaan!