Suara.com - WHO pernah mengeluarkan pernyataan bahwa sinar matahari tidak sanggup membunuh virus corona (Covid-19). Namun, eksperimen yang dilakukan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) menunjukkan bahwa virus corona bisa dengan cepat dihancurkan oleh sinar matahari.
Pasalnya, virus berbahaya asal Wuhan tersebut tidak dapat bertahan hidup dalam suhu tinggi dan kelembaban di permukaan atau dalam tetesan air liur. Oleh karena itu, hasil eksperimen ini memberikan harapan kepada masyarakat bahwa penyebaran Covid-19 bisa berakhir pada musim panas nanti.
Dalam eksperimennya, DHS menemukan fakta bahwa sinar matahari bisa dengan cepat membunuh virus dalam aerosol. Bahkan setelah disinari, virus menghilang dalam 60 menit. Sayangnya, klaim tersebut tidak disertai dengan dokumen dipublikasikan, sehingga validitas hasil eksperimen tersebut masih diragukan.
"Departemen ini didedikasikan untuk memerangi Covid-19. Kesehatan dan keselamatan rakyat Amerika adalah prioritas utamanya. Sebagai kebijakan, departemen tidak mengomentari dokumen yang diduga bocor," ujar juru bicara DHS seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (19/4/2020).
"Akan tidak bertanggungjawab untuk berspekulasi, menarik kesimpulan, atau secara tidak sengaja mencoba mempengaruhi publik berdasarkan pada dokumen yang belum ditinjau sejawat atau menjadi sasaran pendekatan validasi ilmiah yang ketat," imbuhnya.
Di sisi lain, spekulasi mengenai sinar matahari yang bisa menjadi musuh utama virus corona sudah beredar di jejaring sosial. Sebuah postingan di Facebook dengan judul 'GOODBYE CORONA VIRUS' bahkan mencatat nama-nama penyakit yang bisa disembuhkan dengan paparan sinar matahari, termasuk virus corona. Maka tidak mengherankan jika banyak orang yang berasumsi serupa.
Sementara itu, Pusat Pencegahan Pengendalian Penyakit (CDC) AS telah menyatakan bahwa sekarang ada pengobatan atau rejimen khusus untuk Covid-19 yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Mereka juga menyebut bahwa banyak penyakit menular datang pada bulan-bulan dengan suhu yabg lebih dingin dan menghilang begitu musim panas tiba. Inilah yang menyebabkan para ahli untuk mengetahui apakah hal yang sama berlaku pada virus corona saat ini atau tidak.
Karena Covid-19 merupakan virus tipe baru di dunia, para ahli telah mencatat bahwa tidak ada cukup data untuk menunjukkan bagaimana pengaruh musim terhadap virus corona.
Baca Juga: Studi Terbaru Klaim Virus Corona 50 Kali Lebih Berbahaya dari Sebelumnya
Namun jika berkaca dengan yang sudah terjadi di China, sebuah studi terpisah melihat kasus di 100 kota di Cina bulan lalu dan menemukan tingkat penularan turun karena cuaca menjadi lebih hangat atau lebih lembab.
Dalam penelitian tersebut, virus tidak akan berkembang dalam suhu yang lebih hangat, panas, dan punya kelembaban tinggi. Meski demikian, faktor-faktor tersebut tidak akan menghentikannya.
Berita Terkait
-
WHO Tegaskan Sinar Matahari Tidak Bisa Bunuh Virus Corona, Ini Kata Dokter!
-
Ingin Berjemur di Bawah Sinar Matahari, Perhatikan 4 Hal Ini Ya!
-
Berjemur Bisa Cegah Corona, Guru Besar UGM Ungkap Cara yang Paling Efektif
-
CEK FAKTA: Berjemur Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19?
-
Keren! Astronom Bagikan Penampakan Matahari Paling Detail
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Garmin fnix Series Diklaim Smartwatch Pertama Hadirkan Teknologi Layar MicroLED
-
Andalkan RAM 12 GB, Bocoran Harga Xiaomi 15T Beredar ke Publik
-
Saingi Bodi Tipis Galaxy S25 Edge dan iPhone, Nubia Air Rilis dengan Harga Murah
-
Cara Buat Foto Keluarga Jadi Video Gerak Miniatur ala BANDAI, Lengkap 5 Prompt OpenArt AI
-
Viral di Medsos! Ini Cara Cepat Ubah Fotomu Jadi Action Figure Keren Pakai Google Gemini
-
Spesifikasi PC Football Manager 26: Era Baru Unity Engine Dimulai, PC Anda Kuat?
-
Viral! Gudang Garam PHK Massal, Isak Tangis Karyawan Menggema
-
Fenomena Miniatur AI: Ketika Foto Anda Disulap Menjadi 'Mainan' Koleksi yang Viral
-
Update Roblox: Lindungi Anak-anak, Verifikasi Usia dan Akses Komunikasi Lebih Ketat
-
Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri