Suara.com - CEK FAKTA: Berjemur Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19?
Anjuran berjemur di bawah sinar matahari demi kekebalan tubuh sudah diketahui sejak lama. Namun kekinian, muncul pesan broadcast di media sosial hingga WhatsApp yang menyebut berjemur bisa mencegah tertular virus Corona Covid-19 karena virusnya mati. Benarkah?
Dalam pesan broadcast tersebut, disebutkan bahwa Anda diminta tidak pergi ke daerah dingin dan memperbanyak paparan sinar matahari. Sebab, virus akan hilang sepenuhnya saat terkena sinar matahari.
Narasi pesan:
“Teman sekelas keponakan laki-laki , lulus dengan gelar master, dan bekerja di Rumah Sakit Shenzen. Dia dipindahkan ke Wuhan untuk mempelajari virus pneumonia baru. Dia baru saja menelepon dan meminta saya untuk memberi tahu semua kerabat dan teman saya bahwa jika pilek dan dahak selama pilek, tidak dapat disimpulkan bahwa itu adalah pneumonia coronavirus tipe baru. Karena coronavirus pneumonia adalah batuk kering tanpa pilek, ini adalah cara paling sederhana untuk mengidentifikasinya. Dia juga menginformasikan bahwa tipe baru virus pneumonia koroner tidak tahan panas dan akan terbunuh dalam suhu 26-27 derajat. Karena itu, minumlah air panas untuk mencegah virus. Olahraga, Anda tidak akan terinfeksi virus. Jika Anda demam tinggi, tutupi selimut dan minumlah sup jahe untuk menambah energi panas tubuh tanpa perlu vaksin. Makan lebih banyak jahe, merica bawang putih, dan merica bisa menyelesaikannya,kurangi makan yg manis, asam, dan asin, dan jangan pergi ke daerah cuaca dingin. Virus akan hilang sepenuhnya saat terkena sinar matahari.”
Tidak hanya di Indonesia, pesan serupa pun ramai beredar di luar negeri. Salah satu yang menyebarkannya adalah David Friedman, seorang blogger gaya hidup.
"Menurut pendapat saya, menutup pantai dan karantina di rumah adalah keputusan buruk. Mendapatkan lebih banyak sinar matahari adalah langkah pencegahan terbaik untuk melindungi diri dari wabah virus Corona. Daripada hanya berdiam di kamar, pergilah ke halaman rumah Anda dan nikmati sinar matahari yang bisa menghancurkan virus!"
Penelusuran Suara.com:
Turnbackhoax.id --jaringan Suara.com-- pernah membuat postingan tertanggal 4 Maret 2020 dengan klaim serupa. Dalam postingan tersebut dijelaskan bahwa kabar ini tidak benar, berdasarkan keterangan dari Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Herawati Sudoyo.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Jokowi Tegur 3 Kepala Daerah karena Umumkan Lockdown?
Herawati menjelaskan bahwa belum ada penelitian mengenai virus corona yang bisa mati karena suhu. Herawati menambahkan bahwa virus corona bisa mati jika dipanaskan pada suhu 56 derajat celsius selama 30 menit.
Namun, kalau dikaitkan dengan virus yang hilang sepenuhnya dibawah sinar matahari, Herawati meragukannya. Ia mengingatkan bahwa suhu di Indonesia tidak sampai 56 derajat celsius. Sinar ultraviolet pun tidak dapat menembus intensitas yang dibutuhkan untuk membunuh virus.
"Jadi itu sangat spekulatif kalau dibilang temperatur akan mengurangi (potensi terjangkit Corona)," ujar Herawati.
Selanjutnya: Manfaat Sinar Matahari dan Kesimpulan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025