Suara.com - Para ilmuwan menemukan empat spesies baru kelelawar Afrika yang sementara waktu disebut sebagai kelelawar berhidung daun (leaf-nosed bats).
Meski belum dideskripsikan dengan baik, kelelawar ini diketahui sebagai sepupu kelelawar tapal kuda (horseshoe bats) yang disebut sebagai sumber wabah Covid-19.
Empat spesies baru kelelawar ini disebut berhidung daun karena lipatan kulit di sekitar lubang hidung hewan itu yang berfungsi sebagai radah makanan saat berburu.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ZooKeys ini menyebutkan bahwa kelelawar tersebut tinggal di seluruh Afrika, Asia, dan Australasia. Namun, kelelawar di Afrika yang paling jarang diteliti karena konflik politik di daerah tersebut.
Para ahli mencoba untuk melihat lebih dekat garis keturunan kelelawar Afrika dan melakukan studi genetik yang didasarkan pada spesimen museum yang telah dikumpulkan. Hasil menyebutkan bahwa dalam beberapa kasus yang sebelumnya dianggap sebagai spesies kelelawar yang tersebar luas ternyata adalah beberapa spesies yang berbeda secara genetik namun terlihat serupa.
Meskipun tidak terkait langsung dengan pandemi Covid-19, kelelawar berhidung daun diketahui membawa jenis virus Corona lainnya yang masih belum diteliti secara mendalam.
"Kelelawar berhidung daun yang ditemukan ini tidak membawa penyakit yang bermasalah hari ini, tetapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dan kita masih kekurangan wawasan tentang jumlah spesies kelelawar yang ada," ucap Terry Demos, seorang peneliti di laboratorium Patterson dan penulis utama penelitian ini, seperti dilansir laman IFL Science, Jumat (24/4/2020).
Ada lebih dari 1.400 spesies kelelawar tetapi seperempatnya hanya ditemukan dalam 15 tahun terakhir. Kesenjangan dalam catatan ekologis ini menunjukkan bahwa manusia masih minim dengan pengetahuan tentang kelelawar, seperti bagaimana spesies berevolusi, tempat tinggal, hingga hubungan dengan dunia di sekitarnya.
Baca Juga: Inggris Akan Siapkan Tes Antibodi dalam Waktu Dekat
Berita Terkait
-
Peneliti Duga Virus Corona Covid-19 Sudah Ada Sejak September 2019
-
Selain Corona Covid-19, Studi Temukan Kelelawar AS Bisa Sebabkan Virus Lain
-
Ilmuwan Klaim Anjing Liar Pemakan Kelelawar Picu Penularan Corona Covid-19
-
Temuan Peneliti, Ternyata Ada 6 Virus Corona Baru di Tubuh Kelelawar
-
Anjing Liar Bisa Tularkan Virus Corona Covid-19, Begini Dugaan Peneliti!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Apa Itu Cloudflare, Kenapa Eror Jadi Penyebab Internet Lemot?
-
Langkah Praktis Menyatukan Kolom di Microsoft Excel Tanpa Menghapus Data
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Mega Charizard X ex Hadir Melalui Seri Terbaru Pokemon Game Kartu Koleksi "Kobaran Biru"
-
Pemulihan Pasca-Banjir Sumatra Layanan Telekomunikasi
-
Satu Dekade Shopee: Rayakan 10 Tahun Inovasi Digital, Hadirkan Fuji, dan Angkat Warisan Budaya
-
10 Aplikasi Lari Terbaik selain Strava, Fiturnya Tak Kalah Lengkap!
-
ITSEC Asia Tancap Gas: Ekspansi Global, Summit AI 2026, dan Misi Amankan Perempuan di Dunia Digital
-
YouTube Luncurkan Fitur Recap 2025, Tampilkan Kebiasaan Menonton Pengguna
-
Red Dead Redemption Resmi Hadir di Mobile, Netflix Games Jadi Penyokong