Suara.com - Yang kita tahu, virus corona dengan nama ilmiah SARS CoV 2 yang sedang mewabah saat ini berasal dari kelelawar. Tapi tahukah Anda jika ternyata SARS CoV 2 bukan satu-satunya virus corona baru yang ada di kelelawar?
Melansir laman Live Science, Kamis (16/4/2020) di Myanmar para ilmuwan telah menemukan enam virus corona baru yang mengintai kelelawar. Virus ini satu keluarga dengan SARS CoV 2 yang saat ini tengah menjadi pandemi.
Virus-virus ini ada yang tidak terkait langsung secara genetik dengan SARS CoV 2. Sedangkan ada 2 jenis virus corona yang sudah menginfeksi parah manusia, yaitu SARS yang mewabah pada 2002 hingga 2003, dan sindrom pernapasan di timur tengah yakni MERS.
Para peneliti menemukan virus-virus ini ketika mensurvei kelelawar di Myanmar, dimana program penelitian yang didanai pemerintah, bernama PREDICT, adalah sebuah program untuk mengidentifikasi penyakit menular yang berisiko berpindah dari hewan ke manusia.
Kelelawar pun dianggap sebagai hewan utama mamalia yang bisa menampung ribuan virus corona yang belum diidentifikasi. SARS CoV 2 diperkirakan berasal dari kelelawar yang berpindah ke manusia, melalui perantara yang sampai saat ini belum ditemukan, dan baru sekedar hipotesis.
Sejak 2016 hingga 2018 peneliti sudah mengumpulkan ratusan sampel air liur atau kotoran kelelawar yang disebut guano dari 464 kelelawar dari 11 spesies yang berbeda.
Kelelawar di ambil di 3 lokasi berbeda di Myanmar, tempat manusia melakukan kontak dekat dengan satwa liar ini, karena adanya alih fungsi lahan, untuk kegiatan rekreasi, atau memulung guano yang digunakan sebagai pupuk.
"Dua dari situs-situ ini juga memiliki gua yang cukup populer dimana orang-orang secara rutin terpapar kelelawar saat mengambil guano, praktik keagamaan, dan ekowisata," tulis para peneliti dalam studi yang diterbitkan secara online pada 9 April di jurnal PLOS ONE.
Para peneliti kemudian menganalisis urutan genetik dari sampel ini dan membandingkannya dengan genom virus corona yang sudah diketahui.
Baca Juga: Tahun Depan Semua Orang Ingin Keluar Menikmati Alam Usai Covid-19 Berlalu
Adapun virus ditemukan pada tiga spesies kelelawar, yakni kelelawar rumah kuning Asia Raya (scotophilus heathii) yang membawa virus PREDICT CoV 90.
Kemudian kelelawar berekor (chaerephon plicatus) memiliki virus PREDICT CoV 47 dan 82. Terakhir kelelawar berhidung daun horsfield (hipposideros larvatus) pembawa virus PREDICT CoV 92, 93, dan 96.
Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk melihat lebih jauh risiko enam virus baru yang ditemukan ini berpindah ke spesies lain, atau akankah memiliki dampak pada kesehatan manusia.
"Banyak virus corona yang mungkin tidak berisiko bagi manusia. Tetapi saat kami mengidentifikasi penyakit ini, sejak dini pada hewan, pada sumbernya, sehingga kami memiliki peluang berharga untuk menyelidiki risiko ancaman," ujar peneliti studi Suzan Murray, Direktur Smithsonian's Global Program Kesehatan.
"Pengawasan, penelitian, pendidikan, dan kewaspadaan adalah alat terbaik yang dimiliki untuk mencegah pandemi sebelum terjadi," sambungnya.
Kontak dekat manusia dengan satwa liar semakin menjadi. Para peneliti juga mengingatkan Covid-19 yang terjadi saat ini adalah salah satu pengingat kesehatan manusia yang terancam karena interaksi manusia dengan satwa liar tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan