Suara.com - Guna memotong rantai penyebaran virus corona, para peneliti menyarankan agar pengiriman alat tes Covid-19 dikirim menggunakan drone ke kediaman masing-masing peserta tes.
Menurut para peneliti dari Universitas Linköping Swedia, cara ini akan memudahkan pihak berwenang untuk menentukan siapa saja yang perlu dikarantina. Pada saat yang sama, langkah itu bisa memaksimalkan program physical distancing karena masyarakat tidak perlu mengunjungi fasilitas pengujian yang kemungkinan menimbulkan keramaian, yang justru berpotensi menyebarkan virus corona.
Tak hanya berpendapat saja, para peneliti juga membuat konsep dan dampak pengiriman alat tes virus corona di sebuah kota yang warganya positif terjangkit Covid-19.
Mereka menyarankan agar pemerintah menyiapkan 36 drone yang masing-masing membawa 100 alat tes untuk dibagikan kepada semua orang di kota tersebut yang mempunyai populasi 100.000 jiwa secara berulang, setiap empat hari sekali.
"Jika setiap individu melakukan tes dalam 30 hari, maka ini akan memetakan kurva data yang cukup signifikan," tulis studi tersebut, seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (26/4/2020).
Laporan tersebut juga menulis bahwa penggunaan drone untuk mengirimkan alat tes virus corona akan proaktif untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
"Pengujian massal mungkin terhambat secara serius oleh ketakutan masyarakat untuk mengunjungi fasilitas pengujian karena potensi konsentrasi infeksi yang tinggi di sana," ujar salah seorang peneliti, Leonid Sedov.
"Ketakutan ini dikonfirmasi oleh pejabat kesehatan yang menyarankan agar tidak mengunjungi rumah sakit, kecuali jika diperlukan," lanjutnya.
Setelah alat tes virus corona diberikan dan dipakai oleh masyarakat, pesawat nirawak ini pula yang mengantarkan sampel tes ini kembali ke laboratorium penelitian, untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca Juga: Hapalkan Surat Pendek, Puasa Lebih Berfaedah dengan Empat Aplikasi Ini
"Berita baiknya adalah tes Covid-19 tidak harus dilakukan di fasilitas yang ditunjuk. Ini adalah sebuah solusi yang baik dengan menggunakan pesawat tanpa awak untuk mendistribusikan tes kepada populasi serta untuk mengumpulkan tes kembali, membawanya ke laboratorium," sambung Sedov.
Setelah diuji di laboratorium, hasil tes bisa dibagikan kembali kepada masyarakat yang bisa diakses secara digital.
"Hasil tes kemudian dapat dikomunikasikan kembali kepada orang-orang secara elektronik, sehingga mereka yang memiliki tes positif menempatkan diri mereka dalam karantina," kata Sedov.
Sedangkan untuk pengaturan dronenya, para peneliti memodelkan rute pesawat tanpa awak ini dengan kapasitas kargo berbeda yang terbang selama 12 jam per hari, agar tidak mengganggu tidur orang, dengan kecepatan 37 mil per jam (60 km/jam).
Berita Terkait
-
Canggih, Alat Tes Covid-19 Ini Bisa Diagnosis Kurang dari 2 Jam
-
Kesaksian Pahit Pasien Wuhan Dites Berulang Kali Hasilnya Negatif Corona
-
Amerika Serikat Izinkan Tes Covid-19 Pertama di Rumah
-
Deteksi Covid-19, Amerika Uji Coba Alat Tes yang Menggunakan Air Liur
-
Indonesia Jadi Salah Satu Negara dengan Pengujian Covid-19 Terburuk
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?