Suara.com - Berbekal ratusan fosil jejak kaki yang ditemukan di Tanzania, Afrika timur, ilmuwan berhasil mengungkapkan kehidupan kuno suku misterius di Afrika. Tim peneliti mengklaim bahwa ini merupakan cetakan fosil kaki manusia terbesar yang pernah ditemukan di Afrika.
Penelitian terbaru mengenai lebih dari 400 fosil jejak kaki manusia berumur ribuan tahun telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
Para peneliti dan arkeolog yang dipimpin oleh Kevin Hatala dari Chatham University berhasil mengidentifikasi rentang waktu cetakan fosil itu saat terbentuk.
Mereka memperkirakan bahwa fosil cetakan jejak kaki manusia terbentuk antara 19.100 dan 5.760 tahun yang lalu.
Dengan menganalisis ukuran jejak kaki, jarak antara langkah-langkah, dan orientasi masing-masing cetakan, para peneliti dapat melihat jejak individu.
Terlebih lagi, langkah-langkah ini memungkinkan mereka untuk menyimpulkan kecepatan berjalan, ukuran tubuh, dan bahkan jenis kelamin individu.
Penelitian mengungkapkan perilaku sosial manusia modern awal yang tinggal di Afrika pada zaman Pleistosen Akhir.
Secara total, cetakan fosil ditemukan mewakili dua adegan yang berbeda, satu melibatkan 17 orang dan satu melibatkan jumlah orang yang tidak ditentukan.
Situs Engare Sero di Tanzania memungkinkan jejak kaki manusia kuno terawetkan dengan bantuan abu vulkanik.
Baca Juga: Gunakan Plasma Udara, Ilmuwan Ciptakan Mesin Jet Bebas Bahan Bakar Fosil
"Jejak kaki Engare Sero dibuat dalam semburan lumpur vulkanik dari gunung berapi terdekat yang disebut Oldoinyo Lengeng. Jejak kaki dibuat saat abu vulkanik masih basah, dan ketika kering, itu mengeras hampir seperti beton. Setelah ini terjadi, permukaan mungkin tertutup cepat oleh sedimen lain. Abu yang mengeras berhasil mempertahankan jejak kaki ini selama ribuan tahun," kata Kevin Hatala kepada Gizmodo.
Kelompok yang melibatkan 17 orang kemungkinan terdiri dari 14 wanita dewasa, dua pria dewasa dan satu pria muda.
Ketujuh belas orang ini tampak bergerak bersama dengan kecepatan berjalan normal, menuju ke arah barat daya.
Dengan begitu banyak perempuan dewasa dikelompokkan secara bersama, ini memberikan bukti bahwa terdapat aktivitas berbasis jenis kelamin dan pembagian tenaga kerja.
Kehidupan kuno di Afrika kemungkinan mengizinkan rombongan perempuan dewasa mencari makan bersama dengan ditemani sedikit pria dewasa.
Penelitian ini cukup menarik karena berkat fosil jejak manusia berumur ribuan tahun, ilmuwan bisa lebih mengetahui mengenai perilaku mereka di masa lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Lenovo Legion Go 2 Resmi Masuk RI: Harga Makin Mahal Tapi Banyak Upgrade
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 30 Oktober 2025, Klaim Skin SG2 OPM dan M1014 Crimson Gratis
-
Peneliti Temukan Antivenom Baru Penangkal 17 Ular Mematikan
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 Oktober 2025: Klaim Pemain 113, Poin Rank Up, dan Gems Gratis
-
Huawei FreeBuds SE 4 ANC Resmi, TWS Murah Baterai Tahan 50 Jam
-
Digiplus Siap Jadi Surga Baru Pecinta Gadget, Kini Hadir di Kelapa Gading
-
Grokipedia Milik Elon Musk Picu Kontroversi, Disebut Wikipedia Versi AI
-
Realme 15T Resmi ke RI, HP Rp 3 Jutaan Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh
-
Spoiler One Piece 1164: Davy Jones Adalah Raja Dunia Pertama, Sejarah Ditulis Ulang!
-
5 HP RAM 12 GB Harga Rp2 Jutaan, Lancar untuk Multitasking dan Simpan File