Ditanya tentang siapa yang pertama kali melakukan kontak, Ioannidis menduga bahwa kemungkinan adalah para navigator Polinesia yang mencapai Amerika Selatan.
"Karena waktunya tepat saat orang-orang Polinesia memulai perjalanan selama penjelajahan terlama dan tidak lama setelah mereka menemukan Pulau Paskah, yang sangat terpencil, dan juga kemudian menetap di Selandia Baru dan Hawaii," ungkapnya.
"Mereka tidak tahu akan menuju sebuah benua di luar kawasan kepulauan mereka, jadi saya pikir mereka kemungkinan telah menemukan sebuah benua," katanya.
"Mereka berlayar melawan angin ketika mencoba menemukan pulau-pulau baru, seperti dikatakan para antropolog yang meyakininya, karena jika mereka tidak menemukan sebuah pulau, mereka bisa kembali ke rumah, sehingga mereka bisa pulang dengan cepat. Mereka berlayar sejauh 1.000 kilometer di lautan terbuka."
Tim itu juga mampu melokalisasi sumber DNA penduduk asli Amerika dengan masyarakat asli di Kolombia.
Penelitian sebelumnya terhadap genom (pelengkap DNA dalam nukleus sel manusia) dari masyarakat dari kawasan ini berfokus pada kontak di Pulau Paskah - yang terkenal dengan wajah batu raksasa - karena itu merupakan pulau Polinesia yang paling berpenghuni terdekat dengan wilayah Amerika Selatan.
Namun, penelitian dalam jurnal Nature mendukung gagasan bahwa kontak pertama terjadi di salah satu kepulauan di Polinesia timur - seperti yang diungkap Heyerdahl.
Angin dan simulasi saat ini menunjukkan bahwa perjalanan yang diawali keberangkatannya dari Ekuador dan Kolombia adalah yang paling mungkin untuk mencapai Polinesia.
Kemungkinan rombongan perjalanan itu tiba dengan probabilitas tertinggi di Kepulauan Marquesas di wilayah selatan, diikuti Kepulauan Tuamotu.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Spesies Aneh Baru di Jurang Samudera Pasifik
Kedua kepulauan ini terletak di jantung wilayah kepulauan di tempat para peneliti menemukan komponen genetik leluhur dari penduduk asli Amerika Kolombia.
Sebelumnya, para peneliti telah mencatat kesamaan parsial antara patung monolitik di Polinesia dan temuan serupa di Amerika Selatan.
Tetapi bukti lainnya terkuak dari persamaan kata untuk ubi jalar (tanaman yang berasal dari Amerika Selatan), yang disebut "kumala" di Polinesia dan "cumal" pada bahasa yang digunakan masyarakat Canari di Ekuador.
Heyerdahl memulai ekspedisi rakit "Kon-Tiki" dari Callao, Peru, pada 28 April 1947 dengan lima orang rekannya.
Mereka berlayar dengan sebuah rakit selama 101 hari, melintasi 6.900 kilometer di lautan lepas sebelum menabrak karang di Raroia di Tuamotus pada 7 Agustus 1947.
Berita Terkait
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Arsenal Nggak Ada Lawan! 5 Tim dengan Pertahanan Terbaik di Eropa Musim Ini
-
Era Baru Otomotif Indonesia Dimulai, Mobil Eropa Kini Bebas Bea Masuk
-
Kisah Ajaib Mjallby, Klub Kecil dari Desa Nelayan yang Jadi Juara Liga Swedia
-
Riset Auriga: Kayu Deforestasi Indonesia Masih Mengalir ke Eropa, Habitat Orangutan Terancam
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Pemerintah Diminta Siap Hadapi AI, dari SDM hingga Perkuat Keamanan Siber
-
Garmin Instinct Crossover AMOLED: Perpaduan Ketangguhan dan Keanggunan dalam Satu Smartwatch Hybrid
-
Redmi Turbo 5 Bakal Lebih Tangguh dengan Baterai Jumbo
-
Microsoft Dikecam Akibat Fitur Gaming Copilot yang Langgar Privasi
-
Komdigi Target 38 Kabupaten/Kota Punya Kecepatan Internet 1 Gbps di 2029, Ini Caranya
-
3 Cara Menghubungkan iPhone ke PC, Mudah dan Cepat untuk Transfer Data
-
BRIN Gelar INARI EXPO 2025: Dorong Kolaborasi dan Riset untuk Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Klaim 60.000 Token dan 9.500 Gems di Hari Sumpah Pemuda
-
Spesifikasi Moto G06 Power: HP Murah Sejutaan dengan Baterai Jumbo 7.000 mAh
-
HP Murah Honor X6b Plus Debut: Harga Sejutaan, Usung Helio G85 dan Memori 256 GB