Suara.com - Percobaan peer-review atau peninjauan sejawat dari vaksin virus Corona (Covid-19), telah menunjukkan penerima vaksin menghasilkan antibodi terhadap virus untuk pertama kalinya. Kemajuan ini dianggap sebagai berita bagus, mengingat keterbatasan pengujian vaksin sejauh ini.
Lebih dari 100 tim di seluruh dunia mengembangkan vaksin Covid-19, banyak di antaranya telah memasuki uji klinis. Namun, beberapa pengujian vaksin terburu-buru melaporkan temuan positif yang belum ditinjau oleh sejawat dan sering kurang detail, sehingga sulit untuk menilai validitasnya.
Peer-review sendiri merupakan proses penelusuran atas kualitas suatu penelitian oleh pakar lain di bidang yang sesuai. Peninjauan sejawat bertujuan untuk membuat penelitian memenuhi standar disiplin ilmiah dan standar keilmuan pada umumnya.
Namun, sebuah makalah di New England Journal of Medicine menarik perhatian ilmuwan. Penelitian ini melaporkan percobaan 45 orang dewasa yang sehat berusia 18-55 tahun, masing-masing divaksinasi sebanyak dua kali dalam 28 hari terpisah, dengan vaksin mRNA-1273 yang dikembangkan oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) dan perusahaan formasi Moderna. Peserta kemudian dibagi menjadi tiga aliran, masing-masing diberi dosis 25μg, 100μg, atau 250μg.
Semua peserta dilaporkan menghasilkan antibodi terhadap virus Covid-19 dan serum darah peserta menunjukkan aktivitas menetralkan virus, mencegahnya memasuki sel.
Selain itu, menurut laporan surat kabar, vaksin tersebut tampaknya memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap infeksi baru daripada rata-rata serangan penyakit sebenarnya.
Efek samping yang dihasilkan termasuk kelelahan, kedinginan, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), dan nyeri di tempat suntikan, tetapi tidak ada yang terbukti tahan lama.
Efek samping lebih besar dengan dosis yang lebih besar, tetapi begitu pula respons antibodi yang dihasilkan, sehingga akan ada pertukaran dalam menemukan jumlah terbaik vaksin untuk digunakan.
"Tampaknya diperlukan dua dosis, yang diharapkan dari jenis vaksin ini dan dari vaksin terhadap virus yang muncul yang belum ada dalam populasi. Sistem kekebalan perlu dibentuk dengan dosis pertama untuk kemudian merespons dengan lebih kuat untuk yang kedua," kata Dr Lisa Jackson, penulis utama dari Kaiser Permanente Washington Health Research Institute, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (20/7/2020).
Baca Juga: Kabar Baik, Uji Coba Vaksin Virus Corona Picu Respons Antibodi
Namun, para ilmuwan masih memiliki tiga masalah, yaitu seberapa besar perlindungan yang ditawarkan antibodi ini terhadap infeksi, apakah ini meluas ke populasi berumur yang lebih rentan, dan berapa lama manfaatnya dapat bertahan.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebanyak 30.000 orang akan mulai divaksinasi pada 27 Juli mendatang, dengan setengahnya mendapat plasebo. Uji coba fase 3 ini juga akan tumpang tindih dengan uji coba fase 2 yang diikuti 300 peserta.
Berita Terkait
-
Hore! Uji Coba Antibodi Covid-19 di Inggris Diklaim 98,6 Persen Akurat
-
Waduh, Peretas Rusia Diduga Targetkan Laboratorium Vaksin Virus Corona
-
Keren, Hasil Tes Antibodi Covid-19 Sidik Jari Hanya 20 Menit
-
Kabar Baik, Vaksin Virus Corona Oxford Disebut Beri Perlindungan Ganda
-
5 Negara dengan Penelitian Vaksin Covid-19 Paling Menjanjikan
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Realme 15 5G Dipastikan Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
-
Rincian Event PUBG Mobile x G-Dragon, Dari Skin hingga Senjata Baru
-
Redmi 15 Hadir ke Indonesia, HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
-
Oppo Find X9 Series Siap Debut: Usung Chip Anyar dan Sensor Samsung 200 MP
-
8 Prompt Gemini AI Foto ala Aktris Cantik Bollywood: Lengkap Kain Sari dan Efek Studio
-
Biodata dan Perjalanan Karier Windah Basudara: Dari Masa Sulit hingga Jadi Bintang Gaming Indonesia
-
5 Prompt Gemini AI Bikin Foto ala Cover Majalah yang Viral Bak Model Top
-
Bukan Gen Z, Generasi Milenial Indonesia Paling Sering Gunakan Pinjol
-
MediaTek Dimensity 9500 Meluncur: Jadi Chip Anyar pada Oppo Find X9 dan Vivo X300
-
Fitur Baru Grab Bintang Lima, Pesanan di GrabFood Selalu On Point