Suara.com - Penjelajah Mars milik NASA berikutnya, Perseverance, akan menjelajahi Mars dengan bantuan beberapa peta Mars paing akurat yang pernah dibuat.
Perseverance merupakan inti dari misi Mars 2020 senilai 2,7 miliar dolar AS, dan dijadwalkan akan meluncur dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral Florida pada 30 Juli. Jika peluncuran berjalan lancar, penjelajah seukuran mobil itu akan mendarat di dalam Kawah Jezero Mars pada 18 Februari 2021.
Kawah Jezero selebar 45 kilometer diyakini menampung sebuah danau dan delta sungai miliaran tahun yang lalu, menjadikan wilayah itu tujuan yang ideal untuk Perseverance memburu sampel kehidupan.
Meski begitu, kawah tersebut tertutup oleh medan yang kasar dan terjal, terutama di wilayah delta yang menjadi fokus utama misi ini. Untuk menghadapi tantangan medan seperti itu, Perseverance akan mendapat bantuan beberapa teknologi baru.
Salah satu yang paling penting adalah Terrain-Relative Navigation (TRN) yang akan memungkinkan misi sky-crane descent stage untuk menilai lanskap Jezero.
Mars 2020 akan memanfaatkan dua peta yang dibuat oleh para ilmuwan United States Geological Survey (USGS) menggunakan citra yang ditangkap oleh Mars Reconnaissance Orbiter NASA.
Peta pertama menawarkan resolusi 25 sentimeter per piksel dan dapat menunjukkan bahaya di lokasi pendaratan dekat delta kuno Jezero. Peta lainnya adalah peta struktur-permukaan yang lebih tradisional dengan resolusi 6 meter per piksel.
Perseverance akan mengambil foto lanskap Jezero saat mendarat pada Februari mendatang. Sistem TRN onboard miliknya kemudian akan membandingkan citra ini dengan peta yang selaras, dengan cara yang mirip seperti teknologi perangkat lunak pengenal wajah.
Mars 2020 juga harus membuat keputusan sendiri, tanpa bantuan awak manusia. Planet Merah akan berjarak sekitar 209 juta kilometer dari Bumi pada hari pendaratan, yang berarti akan membutuhkan lebih dari 11 menit bagi sinyal dari kontrol misi untuk mencapai Perseverance.
Baca Juga: Astronom Cari Target Baru Misi Wahana Antariksa New Horizons
Seluruh entri saat penurunan dan pendaratan penjelajah akan berlangsung hanya 7 menit. TRN harus membantu mengurangi "teror 7 menit" Perseverance.
"Jika kita tidak memiliki TRN, probabilitas pendaratan dengan aman di Kawah Jezero sekitar 80 hingga 85 persen. Tetapi dengan Mars 2020, kita dapat benar-benar membawa kemungkinan keberhasilan pendaratan dengan aman di Kawah Jezero hingga 99 persen," kata Swati Mohan, insinyur kontrol Mars 2020 dari Jet Propulsion Laboratory NASA, seperti dikutip dari Space.com, Rabu (29/7/2020).
USGS telah memainkan peran penting dalam misi Mars ini. Agensi tersebut telah menghasilkan peta terperinci tentang lokasi di luar Bumi selama beberapa dekade. Sebagai contoh, Pusat Sains Astrogeologi didirikan pada 1963 untuk memetakan permukaan Bulan dalam misi Apollo dan membantu melatih astronot masa depan untuk perjalanan ke Bulan selanjutnya.
Mars 2020 juga akan memulai teknik EDL yang disebut Range Trigger, yang melibatkan pembukaan parasut pendaratan dengan lebih tepat dan terarah.
"Misi sebelumnya melebarkan parasut mereka sedini mungkin setelah wahana antariksa mencapai kecepatan yang diinginkan. Alih-alih mengerahkan sedini mungkin, Range Trigger Mars 2020 menyebarkan parasut berdasarkan posisi wahana relatif terhadap target pendaratan yang diinginkan," tulis para pejabat NASA dalam sebuah deskripsi teknologi EDL.
Strategi Range Trigger dapat mengantarkan Perseverance menjelajah beberapa mil lebih dekat ke tempat yang tepat di area pendaratan yang paling ingin dipelajari oleh para ilmuwan.
Setelah mendarat, Perseverance juga akan menguji teknologi baru bernama MOXIE (Mars Oxygen ISRU Experiment) yang akan menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars yang tipis dan didominasi karbon dioksida. Selain itu, terdapat helikopter bernama Ingenuity yang akan melakukan eksplorasi udara dan menjadi rotorcraft pertama yang terbang di planet lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
40 Kode Redeem FF Hari Ini 10 September 2025, Banjir Skin SG2 dan Item Langka!
-
7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 September 2025, Klaim Pemain OVR 104+ dan Gems Gratis
-
iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max: Bawa Desain Baru dan Kamera Superior
-
iPhone Air Dirilis Bareng iPhone 17, HP Super Tipis dan Ringan dari Apple
-
iPhone 17 Resmi, Bawa Upgrade Layar 120Hz dan 2 Kamera Belakang 48MP
-
DJI Mau Terjun ke Pasar Kamera Mirrorless, Tantang Canon-Sony dkk
-
Oppo A6 Pro Dirilis, Punya Baterai Badak 7.000 mAh dan Kamera 50MP
-
Wajah Miniatur AI Aneh? Ini 5 'Prompt Rahasia' untuk Memperbaikinya
-
Bikin Gantungan Kunci Action Figure Diri Sendiri? Gampang Pakai Gemini AI! Ini 7 Prompt Andalannya!
-
Telkom Pastikan SKKL Papua Pulih 14 September, Kecepatan Internet Melambat Mulai Hari Ini