Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan melakukan karantina mandiri, jika seseorang mengalami gejala virus Corona (Covid-19) seperti batuk, demam, dan sesak napas.
Setelah mendapatkan perawatan, sebagian besar orang yang melakukan karantina atau isolasi mandiri, pasti pernah bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk berhenti melakukan karantina mandiri.
Ada beberapa cara yang dibagikan Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), untuk mengetahui kapan waktu yang tepat dan aman untuk berhenti melakukan karantina mandiri. Dilansir dari Wired, Kamis (6/8/2020), berikut waktu yang tepat untuk berhenti karantina mandiri:
1. Jika orang tersebut memiliki gejala tetapi tidak melakukan tes untuk mengetahui apakah terinfeksi Covid-19 positif, ada tiga hal yang harus dipastikan sebelum menghentikan karantina mandiri.
Pertama, pastikan tidak mengalami demam selama setidaknya 72 jam atau tiga hari penuh tanpa menggunakan obat demam.
Kedua, tidak ada gejala lain seperti batuk atau sesak napas.
Ketiga, telah melakukan karantina selama 10 hari. Sekalipun gejalanya mereka, setidaknya perlu 10 hari sejak gejala pertama kali muncul sebelum berhenti mengisolasi diri.
2. Jika orang tersebut memiliki gejala dan dites positif untuk Covid-19, ada tiga hal yang harus dipastikan sebelum menghentikan karantina mandiri.
Pertama, pastikan tidak lagi mengalami demam dan tidak menggunakan obat yang mengurangi demam.
Baca Juga: Diminta Karantina Malah Joget, Selebgram Diamankan Polisi
Kedua, gejala lain seperti sesak napas telah membaik. Tidak ada gejala lagi yang muncul.
Ketiga, lakukan pengujian ulang dua kali dan pastikan hasilnya neagtif. Pengujian setidaknya harus dilakukan dalam rentang waktu satu hari.
Jika seseorang tidak memenuhi salah satu persyaratan dari poin di atas, maka tetap harus melakukan karantina atau isolasi mandiri.
Untuk menghabiskan waktu, ada banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari menonton acara favorit, bermain game, hingga membaca buku. Lakukan kegiatan atau hobi yang disukai untuk mengalihkan pikiran selama masa karantina agar terhindar dari stres.
Berita Terkait
-
Intip Foto Anak Kedua Kahiyang Ayu, Cucu Keempat Jokowi
-
Berapa Lama Orang Tahan Karantina Mandiri, Survei Ini Ungkap Faktanya
-
Karantina Mandiri di Bali, 5 Gaya Seksi Cinta Laura
-
Pasien dengan Gejala Ringan Corona Diminta Karantina Mandiri di Rumah
-
Nikita Mirzani Pamer Bodi Aduhai Selama Karantina Mandiri, Netizen Geger
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Dikonfirmasi, Tablet Oppo Pad 5 Siap Rilis Global pada 16 Oktober
-
Skor AnTuTu Snapdragon 8 Elite Gen 5 Terungkap, Tembus 4 Juta Poin
-
Film Pangku Dapat Penghargaan, Meme Fedi Nuril Pakai Eyeliner tapi Menang Beredar
-
58 Kode Redeem FF Terupdate 27 September: Klaim Diamond, Bundle, dan Skin Cobra
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terupdate September: Raih Pemain 109-113 dan 30.000 Gems
-
8 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis, Cuma Main HP sambil Rebahan Bisa Dapat Uang
-
Bocoran Video Ungkap Kamera 200MP di vivo V60e!
-
Xiaomi 17 Varian 1 TB Hadir pada Oktober, Harga Dibanderol Miring
-
Pelaku Industri ICT dan Digital Kompak Dukung Percepatan Digitalisasi Nasional Indonesia
-
Sony RX1R III Meluncur, Kamera Kompak Full-Frame 61MP Berteknologi AI dan Lensa ZEISS Sonnar