Suara.com - Jika dilihat dari pola mulut yang membentuk senyuman, hewan ini mungkin merupakan reptil "paling ramah" di dunia. Dijuluki sebagai smiley-faced turtle atau penyu berwajah tersenyum, penyu beratap Burma (Batagur trivittata) diharapkan mulai menjauhi jurang kepunahan.
Mengingat jumlahnya yang cukup sedikit di alam liar, IUCN Red List mengklasifikasikan Batagur trivittata sebagai Critically Endangered atau Sangat Terancam Punah.
Menyusul proyek konservasi besar-besaran di daerah asal penyu Myanmar, para peneliti sekarang dapat memastikan bahwa populasi penyu di penangkaran dengan cepat mendekati 1.000 ekor.
Itu berarti secara perlahan spesies tersebut mulai bangkit dari jurang kepunahan.
Sebelumnya, ilmuwan sangat takut bahwa smiley-faced turtle atau penyu berwajah tersenyum mendekati kepunahan karena banyak dijualbelikan di pasar satwa liar China.
Bahkan sebagian di antaranya juga beredar di kolektor penyu Amerika Serikat.
Wildlife Conservation Society (WCS) dan Turtle Survival Alliance telah merilis serangkaian foto yang memperlihatkan penyu beratap Burma yang baru menetas.
Fasilitas penangkaran di Desa Limpha, Sagaing, Myanmar sukses membuat banyak penyu beratap Burma (Burmese roofed turtle) berkembang biak dengan baik.
Deskripsi lengkap mengenai Batagur trivittata dan penelitiannya telah diterbitkan di jurnal Zootaxa.
Baca Juga: Bersua Pak Bujang, Pejuang Konservasi Penyu Dalam Sunyi di Pulau Lampu
Sama seperti namanya, hewan ini memiliki mulut "tersenyum" yang khas, mata membelalak, dan moncongnya yang menjulur ke atas. Betina dari spesies ini memiliki warna yang lebih redup dan jauh lebih besar daripada jantan.
Sementara jantan yang lebih kecil berwarna terang, terutama selama musim kawin ketika mereka dapat memamerkan beberapa warna biru kehijauan dan kuning cerah.
Dikutip dari IFLScience, penyu wajah tersenyum pernah melimpah di sungai-sungai beraliran tenang Myanmar.
Namun penyu herbivora ini berkurang sangat drastis akibat perburuan liar dan eksploitasi telur berlebihan.
Meskipun spesies ini memiliki ratusan tukik dalam beberapa tahun terakhir, semuanya lahir di penangkaran sebagai bagian dari program pemulihan oleh konservasionis dan ilmuwan.
Diperkirakan hanya ada lima atau enam betina tersisa di alam liar dan mungkin hanya dua jantan. Setelah dibesarkan di penangkaran, beberapa penyu wajah tersenyum akan dilepasliarkan untuk menambah jumlah mereka di alam liar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 23 November: Klaim Pemain OVR Tinggi, Gems, dan Rank Up
-
Komdigi Temukan Situs Coretax Palsu, Mirip Buatan DJP Kemenkeu
-
Komdigi Bidik 60.000 Orang Melek Digital, Lindungi Anak dari Konten Negatif Internet
-
Jelajahi Dunia Digital: Panduan Menggunakan Komputer untuk Semua Usia
-
6 Tempat Investasi Online untuk Pemula, Aman dan Cuan
-
Server MCP Microchip, Jembatan Akses Data Produk ke Tools AI dan LLM
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah untuk Lari, Harga di Bawah Rp500 Ribu
-
Cara Download Gambar dari Pinterest dengan Benar
-
Kenapa Tidak Banyak Orang Kidal? Ini Alasannya menurut Penelitian
-
36 Kode Redeem FF 23 November 2025, Diamond Gratis Hingga Karakter Digimon Cocok untuk Bernostalgia