Suara.com - Tidak semua orang di China perlu mendapatkan vaksinasi terhadap Covid-19. Setidaknya, itulah yang dikatakan pejabat medis tertinggi di negara tersebut.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China Gao Fu menegaskan, vaksinasi di China hanya memprioritaskan para pekerja garis depan saja.
Jika vaksinasi dilakukan secara menyeluruh kepada seluruh populasi di negara tersebut, ia mengkhawatirkan adanya risiko atau efek samping yang ditimbulkan di masa depan dan besarnya biaya penelitian vaksin.
"Sejak gelombang pertama Covid-19 muncul di Wuhan, China telah beberapa kali selamat dari dampak Covid-19. Pertanyaannya, memvaksinasi publik harus mempertimbangkan anyara risiko dan manfaat (vaksin)," ujar Gao kepada China News Service, seperti dikutip dari CNN, Selasa (15/9/2020).
Kebijakan China tersebut seakan kontradiktif dengan sejumlah negara lainnya, terutama Australia, yang telah menguraikan rencananya untuk memperkenalkan program vaksinasi publik massal.
Saat ini, jumlah kasus Covid-19 yang terjadi di China terus menurun sejak musim semi. Bahkan, beberapa wilayah di negara tersebut sudah membuat perayaan bebas Covid-19.
Memang, sebagian wilayah provinsi Jilin, Beijing, Xinjiang, dan Urumqi masih memiliki kasus baru, tapi wabah dapat diatasi dalam beberapa minggu. Oleh karena itu, Gao menilai bahwa pemerintah China berhasil melakukan langkah efektif untuk menangani virus corona.
"Fakta telah membuktikan bahwa kami memiliki beberapa senjata ajaib untuk msnghadapi epidemi," imbuhnya.
Seandainya ada vaksin potensial, Gao menerangkan bahwa vaksin tersebut akan diprioritaskan bagi mereka yang berada di garis depan, seperti pekerja medis; warga negara China yang bekerja di luar negeri yang terdampak Covid-19; hingga orang-orang yang bekerja di lingkungan padat dan berisiko tinggi terpapar virus seperti restoran, sekolah dan pekerja layanan kebersihan.
Baca Juga: Kabar Baik, AS Klaim Vaksin Covid-19 Siap Digunakan Oktober
Terlepas dari komentar Gao, China telah menjadi salah satu negara terdepan dalam perlombaan global untuk mengembangkan vaksin virus corona.
China adalah produsen dan konsumen vaksin terbesar di dunia, dan dapat memasok lebih dari 1 miliar dosis vaksin setiap tahun yang diperoleh dari 40 produsen di seluruh negeri.
Berita Terkait
-
Daftar Negara Tidak Mempercayai Vaksin Covid-19, Nomor 5 dan 7 Aneh
-
Dapat Lampu Hijau, Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dilanjut
-
Waduh, CDC Ungkap Restoran Berisiko Tinggi Jadi Tempat Penularan Corona
-
Peneliti UI Kembangkan Vaksin Covid-19 Tipe DNA
-
WHO Sebut Ada 180 Vaksin Covid-19 yang Tengah Dikembangkan Saat Ini
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Lolos Sertifikasi SDPPI, Peluncuran Redmi Note 15 Pro ke Indonesia Makin Dekat
-
Pembuat God of War Sebut Pengembang AAA Juga Butuh Game Kecil, Ini Alasannya
-
Debut 21 Oktober, Perusahaan Ungkap Varian Warna Realme GT 8
-
Bocoran Harga GTA 6 Beredar, Bakal Lebih Mahal?
-
5 HP Realme yang Kameranya Bagus, Hasil Tak Kalah dari iPhone
-
Cek Bansos Kemensos Error? Ini Cara Mudah Cek Penerima BLT Online 2024
-
Sederet Fitur Baru yang Ada di iPhone 17, Ketahui sebelum Putuskan Upgrade
-
Review Xiaomi 15T Pro: Kembalinya Julukan HP 'Flagship Killer'
-
Rumor: Disebut Jiplak iPhone, Samsung Galaxy S26 Pro Ditiadakan!
-
Xiaomi Rilis Perbaikan Bug HyperOS: Fokus pada Masalah Pengisian Daya dan Stabilitas Sistem