Suara.com - Kebakaran hutan yang terjadi di California, Washington, dan Oregon telah membuat tingkat polusi meningkat di ketiga negara bagian minggu lalu, membuat udara di luar tidak aman untuk dihirup dan menyaingi kota-kota paling tercemar di dunia.
Sebuah badan penelitian yang berkembang menunjukkan, asap dapat merusak paru-paru, pembuluh darah, dan sistem kekebalan, membuat orang lebih rentan terhadap penyakit pernapasan. Sehingga ketika musim flu tiba, efek dari udara yang buruk dapat memperburuk wabah Covid-19 sekaligus flu.
"Itu adalah sesuatu yang perlu kita perhatikan dengan hati-hati karena ada bukti dalam hal polusi udara, yang menekan sistem kekebalan dan membuat individu lebih rentan terhadap flu dan tentu saja berpotensi terkena virus Corona," kata Perry Hystad, ahli epudemiologi lingkungan dan profesor di Oregon State University.
Hal paling berbahaya mengenai asap kebakaran hutan adalah partikel kecil yang dibawanya, khususnya partikel yang berukuran tidak lebih dari 2,5 mikrometer atau sekitar 30 kali lebih kecil dari rambut manusia. Ini dikenal sebagai PM2.5.
Saat manusia menghirup asap, partikel ini dapat menembus ke dalam paru-paru dan bahkan aliran darah. Penelitian telah menghubungkan polusi PM2.5 dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian dini.
Pada orang sehat jangka pendek, ini dapat mengiritasi mata dan paru-paru serta menyebabkan mengi, batuk, atau kesulitan bernapas.
Penelitian tersebut menunjukkan partikel PM2.5 dapat merusak selaput paru-paru dan menyebabkan peradangan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan bahwa hal itu dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi paru-paru.
Pasalnya, setiap kerusakan pada lapisan paru-paru memberikan lebih banyak peluang bagi virus untuk menyusup.
Asap juga dapat memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Banyak penelitian yang mengaitkan kebakaran hutan dengan peningkatan serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Itu mungkin karena ketika partikel PM2.5 masuk ke dalam darah, partikel tersebut dapat menyebabkan peradangan dan pembekuan. Tekanan darah juga bisa meningkat hanya karena stres hidup dalam kabut asap.
Baca Juga: Terkait Masalah Otak, Flu Bisa Bikin Linglung dan Perparah Depresi
Salah satu penelitian mengamati lebih dari 670.000 panggilan pengiriman ambulans selama lima musim kebakaran di British Columbia, Kanada, dan menemukan peningkatan masalah pernapasan dan kardiovaskular hanya dalam satu jam setelah peningkatan polusi PM2.5.
Partikel itu juga dapat merusak sistem kekebalan, mungkin dengan melumpuhkan sel-sel kekebalan di paru-paru.
"Partikel-partikel ini dapat menyeberang ke aliran darah dan menyebar ke mana-mana di tubuh. adi sistem kekebalan Anda pasti berada di bawah tekanan," tambah Hystad, seperti dikutip Science Alert, Senin (21/9/2020).
Meski masih belum jelas bagaimana paparan PM2.5 akan memengaruhi infeksi Covid-19, tetapi para ahli menyebut kemungkinan besar itu tidak baik.
"Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa polusi udara akan meningkatkan kerentanan terhadap virus Corona dan kami tahu bahwa polusi udara terkait erat dengan peningkatan penyakit kardiovaskular," jelas Hystad.
Salah satu faktor risiko terbesar untuk Covid-19, tambahnya, adalah kondisi yang sudah ada sebelumnya. Jadi, polusi udara membuat orang lebih berisiko.
Berita Terkait
-
Studi Terbaru Ungkap Orang Kekurangan Vitamin D Rentan Terinfeksi Covid-19
-
Bisakah Protokol Kesehatan Covid-19 Melindungi Tubuh dari Flu Biasa?
-
Bayi Azkiatunnufus Penderita Pneumonia Akhirnya Dibawa ke Rumah Sakit
-
Miris, Bayi 4 Bulan Idap Sakit Paru-paru hingga Kurus Kering
-
Pemberian Vaksin Influenza Pada Ibu Hamil Bikin Anak Jadi Autis, Benarkah?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Sahroni Curhat Kolor dan Foto Keluarga Dijarah, Senggol soal Pajak: Tuh Orang Boro-boro Bayar!
-
Xiaomi Siapkan Redmi Monster dengan Baterai 9.000 mAh dan Fast Charging 100W
-
Kirin 8020 Setara Chipset Apa? Saingan dengan Snapdragon Berapa?
-
Viral Ahmad Sahroni Muncul Cerita Perjuangannya Ngumpet saat Rumah Dijarah, Netizen: Cari Simpati?
-
Spesifikasi Pesawat Angkut Terbesar TNI AU: Airbus A400M
-
vivo X300 Ultra Bakal Meluncur Global, Siap Tantang HP Flagship dari Samsung, Oppo, dan Xiaomi
-
17 Kode Redeem FC Mobile 3 November 2025 Update Baru, Manfaatkan Rank Up untuk Naik Level Pemain
-
32 Kode Redeem Free Fire Awal Bulan 3 November 2025, Darkheart Bundle Siap Klaim
-
Candaan Bocor saat Live, Admin Medsos Wali Kota Surabaya Minta Maaf dan Mengundurkan Diri
-
23 Kode Redeem FC Mobile 2 November: Dapatkan Player Pack UCL, Rank Up Point, dan XP Trainer