Suara.com - Para ilmuwan untuk pertama kalinya menemukan planet ekstrasurya baru seukuran Neptunus yang mengitari bintang induknya setiap 19 jam sekali. Sebelumnya, belum ada planet ekstrasurya berdimensi sama ditemukan dengan periode orbit kurang dari sehari.
Biasanya, planet ekstrasurya yang mengorbit dekat dengan bintangnya adalah raksasa gas, dikenal sebagai Jupiter ultra-panas atau planet berbatu lebih kecil seperti Bumi yang dikenal sebagai planet periode ultra-pendek.
Planet ekstrasurya baru ini langka karena dijuluki Neptunus ultra-panas.
Anehnya, sifatnya menunjukkan bahwa planet ekstrasurya memiliki kepadatan mirip Neptunus dan memiliki atmosfer membentuk setidaknya 9 persen dari massa planet.
Hal ini menimbulkan pertanyaan para ahli tentang cara atmosfer planet tidak menguap dalam panas terik yang dihasilkan bintangnya.
Planet dinamai LTT 9779b itu mengorbit sebuah bintang berjarak 260 tahun cahaya, dikenal sebagai LTT 9779. Bintang ini sangat mirip dengan Matahari, ukuran dan massa kira-kira sama dan bersuhu sedikit lebih dingin. Namun, usianya lebih muda 2 tahun dari Matahari dan memiliki kandungan logam lebih tinggi.
Di sekitar bintang ini, orbit LTT 9779b sangat pendek, hanya 2,5 juta km dari sumbu semi-mayor.
Pada jarak sedekat itu, planet ekstrasurya akan memiliki suhu lebih dari 1.700 derajat Celsius.
Planet ekstrasurya diukur menggunakan dua teknik utama, yaitu data transit dan data kecepatan radial. Berbekal data ini, para ilmuwan menghitung LTT 9779b berukuran sekitar 29,32 kali massa Bumi.
Baca Juga: Ilmuwan Selidiki Air Misterius di Uranus dan Neptunus
Karena kepadatan planet dapat digunakan untuk menyimpulkan komposisi, karakteristik LTT 9779b menunjukkan planet ekstrasurya itu memiliki komposisi mirip Neptunus, yang terdiri dari inti berbatu dan atmosfer substansial.
Menurut para ahli, di sanalah letak masalahnya. Atmosfer planet seharusnya dihanguskan melalui proses photoevaporation.
"Sinar-X dan ultraviolet yang intens dari bintang induk muda akan memanaskan atmosfer bagian atas planet ini dan seharusnya mendorong gas atmosfer ke luar angkasa," kata George King, astronom dari University of Warwick di Inggris, seperti dikutip Science Alert pada Kamis (24/9/2020).
Para ahli berspekulasi mungkin LTT 9779b terbentuk terlebih dahulu dan bermigrasi ke dalam bintangnya, orbitnya terganggu melalui interaksi gravitasi dengan planet lain.
Jika itu masalahnya, LTT 9779b bisa mempertahankan atmosfernya lebih lama daripada jika planet terbentuk di posisinya saat ini.
Penemuan LTT 9779b menjadi kandidat yang sangat baik untuk penelitian lanjutan. Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Astronomy.
Berita Terkait
- 
            
              Pandji Pragiwaksono Singgung Dugaan Permainan di Balik Impor BBM Satu Pintu
- 
            
              Sidang Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Hadirkan Dua Eks Direktur sebagai Saksi
- 
            
              Menelusuri Jaringan Pasar Gelap Satwa Liar dan Lengahnya Negara
- 
            
              BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
- 
            
              Lingkaran Dalam Riza Chalid Mulai 'Ditarik', Kejagung Periksa Direktur OTM
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Terungkap! 66 Persen Orang Dewasa di Indonesia Jadi Korban Scam, Kerugian Setahun Rp 49 Triliun
- 
            
              Batam Kini Punya Fasilitas Data Center Super Cepat untuk Bisnis Modern
- 
            
              Tablet Xiaomi Redmi Pad 2 Pro Masuk Indonesia 7 November, Intip Bocoran Spesifikasinya
- 
            
              19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Oktober 2025, Banjir Pemain OVR 111-113 dan Gems Gratis
- 
            
              Nothing CMF Watch 3 Pro dan CMF Headphone Pro Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
- 
            
              Intip Keunggulan Redmi 15: HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
- 
            
              Lazada Siapkan 5 Teknologi AI Sekaligus Jelang Harbolnas 11.11, Secanggih Apa?
- 
            
              Update Harga Xiaomi TV A 32, Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Smart TV Rp1 Jutaan Ini
- 
            
              Usai Debut di China, Realme GT 8 Pro Bersiap ke Pasar Internasional
- 
            
              Update Bracket Playoffs MPL ID S16: ONIC-AE di Final Upper, Navi-Dewa Tersingkir