Suara.com - Peter Francis, pakar ilmu olahraga pada Leeds Beckett University, Inggris memperingatkan bahwa sepatu lari lentur - meski sangat enak dipakai - bisa membuat otot kaki cedera. Berikut ulasannya:
Lewat evolusi, tubuh manusia beradaptasi untuk mengatasi hambatan atau tekanan dalam lingkungan. Hilangnya tekanan itu dari lingkungan akan membuat kita berhenti beradaptasi.
Inilah yang menyebabkan otot kita membesar saat kita memberinya tekanan denagn berlatih di gym, tapi menyusut kalau kita sering rebahan dan jarang olah raga.
Kenyamanan adalah lawan dari tekanan – dan dalam banyak hal, ini menjadi sumber penyakit dan gangguan kesehatan.
Sebuah riset, yang diterbitkan di Scientific Reports, menunjukkan bahwa hal ini terjadi juga terkait jenis sepatu yang kita pakai.
Para peneliti menemukan bahwa sepatu yang enak dipakai (yaitu sepatu yang yang ujungnya melengkung, seperti misalnya sepatu lari) membuat kita mudah bergerak. Namun, sebagai imbal baliknya, sepatu yang nyaman ini melemahkan otot kaki kita.
Otot kaki yang lemah dapat menyebabkan cedera, misalnya cedera plantar fasciitis - cedera umum yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit di tumit dan telapak kaki.
Sepatu diperlukan untuk melindungi kita dari tekanan dalam lingkungan sekitar, misalnya dari benda-benda yang bisa melukai seperti ranting atau pecahan kaca. Sepatu juga menjaga kaki tetap hangat dan kering.
Manusia baru mulai memakai alas kaki sekitar 30 ribu tahun lalu ketika nenek moyang kita menemukan bahwa mencegah kaki terluka, baik karena benda atau suhu, dapat meningkatkan kelangsungan hidup.
Baca Juga: Jaga Kebugaran, Ini Tips Bersepeda Aman di Tengah Pandemi Covid-19
Mereka menciptakan penutup kaki sederhana, utamanya dibuat dari tumbuhan atau kulit hewan. Penutup kaki ini melindungi kaki dari bahaya, tapi tidak dibuat untuk menghasilkan kenyamanan, sehingga tekanan pada otot, tulang, sendi dan tendon tetap ada.
Faktor penting dalam evolusi kita hingga mampu berjalan dan berlari adalah kemampuan jari-jari kita untuk bengkok ke belakang saat tubuh kita bergerak maju dan ke atas.
Jari-jari kaki kita, yang lebih pendek dibanding nenek moyang kita yang mirip kera, membantu menghemat energi saat berjalan dan berlari. Otot lebih sedikit bekerja dalam menyeimbangkan dan mengendalikan gerakan jari-jari kaki yang lebih pendek.
Para peneliti dalam studi terbaru itu menemukan bahwa bagian melengkung di ujung kaki pada sepatu-sepatu modern bersol membuat jari-jari kaki kita berada dalam posisi yang membuat lebih sedikit gerakan saat berjalan dan berlari.
Bagian ini disebut toe spring (pegas jari kaki), dan membantu kita bergerak dengan lebih sedikit tenaga, menghilangkan tekanan pada kaki.
Para peneliti mengatakan bahwa keadaan ini bisa membuat otot-otot kaki dan jari kaki tidak banyak bergerak saat melangkah atau berlari.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
-
Aero Sport di Era Liburan Keluarga: Ketika Langit Jadi Ruang Rekreasi Baru
-
5 Sepatu Lari untuk Daily Run Pemula, Kualitas Premium Mulai Rp400 Ribuan
-
Pagi, Siang, atau Malam: Kapan Waktu Olahraga Terbaik? Cari Tahu yang Paling Tepat Untukmu
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka