Suara.com - Seorang ilmuwan bernama Dr Mark Temple, dosen senior Biologi Mokuler di Western Sydney University, melakukan proyek menciptakan musik dari genom virus Corona (Covid-19), dengan merepresentasikan kode genetik sebagai not balok dan kini telah mengunggah hasilnya.
Dr Temple sebelumnya merupakan drummer profesional di band jangle-pop Australia The Hummingbirds, yang pernah mengadakan tur konser di akhir tahun 1980-an dan awal tahun 90-an.
Meski kini menjadi ilmuwan akademis, ia tetap berpikir seperti musisi. Dr Temple sebelumnya telah menciptakan musik dari urutan DNA manusia menggunakan proses yang disebut sonifikasi, penggunaan suara untuk merepresentasikan data.
Ketika pandemi Covid-19 terjadi awal tahun ini, Dr Temple mulai bertanya-tanya bagaimana genom Covid-19 bisa terdengar menjadi musik menggunakan teknik tersebut.
Dr Temple berharap, karyanya menunjukkan pendekatan unik untuk lebih memahami genom RNA virus dan mengataan itu dapat membantu menggambarkan banyak fitur yang ditemukan di urutan genom.
"Ini adalah benturan yang menarik antara sains dan seni. Itu membuat kita berpikir tentang virus secara linier karena itulah cara musik dimainkan, dari awal hingga akhir. Ini juga dapat membantu orang lain menangani virus, apakah itu ahli genetika yang menanyakan tentang urutan atau seseorang yang senang mendengarkan musik," kata Dr Temple seperti dikutip IFL Science, Rabu (21/10/2020).
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal BMC Bioinformatics. Dr Temple mengunggah musik berdurasi 1 menit 9 detik dari genom Covid-19 itu dalam akun YouTube Mark Temple pada 15 Oktober.
Dr Temple menjelaskan cara kerjanya, di mana kode genetik Covid-19 disimpan pada RNA untai tunggal. DNA dan RNA mengkode produksi ribuan protein berbeda.
Meskipun ini dapat mengandung kompleksitas yang sangat besar, kode pada RNA pada dasarnya terdiri dari hanya empat basa nukleotida, yaitu G, C, A, dan U.
Baca Juga: Gemas! Gambar Kucing Raksasa Rebahan Berusia 2.000 Tahun Ditemukan
Secara total, genom Covid-19 mengandung sekitar 30.000 basis ini. Dengan bantuan perangkat lunak komputer, Dr Temple memetakan setiap basis nukleotida agar sesuai dengan not musik yang berbeda.
"Saya kemudian melihat kombinasi lain dari basa nukleotida seperti pasangan, misalnya GA, AU, dan lainnya kemudian kelompok penting dari tiga basa, GAU, AUC, dan lainnya. Ini membuat dua lapisan audio lagi,"
ujarnya.
Dia menambahkan, karena ada lebih banyak kombinasi dari semua ini, dirinya bisa membuat lebih banyak nada di berbagai oktaf, yang memberikan lebih banyak harmoni pada suara.
"Saya terus melakukan ini hingga sepuluh atau lebih lapisan suara dan masing-masing menangkap informasi berbeda tentang urutan genom," kata Dr Temple.
Untuk menyelesaikan semuanya, audio yang dihasilkan komputer dari genom kemudian dicampur oleh Dr Temple dengan bermain drum dan temannya Mike Anderson bermain gitar.
Untuk memainkan seluruh genom, dibutuhkan sekitar 96 menit dalam mode terjemahan, sesuai dengan kira-kira lima nukleotida per detik. Dengan mendengarkan fitur yang berbeda dalam musik, dimungkinkan untuk membedakan berbagai fitur genom.
Menariknya, hasil akhir musik dari genom Covid-19 ini menciptakan melodi yang riang seperti digunakan pada awal video game.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM Besar di Bawah 2 Juta, Pilihan Terbaik September 2025
-
3 HP Murah di Bawah Rp 2 Juta dengan Baterai Besar, Ramah di Kantong Awet Berhari-hari
-
Terbongkar! Ini 'Prompt Sakti' Miniatur AI yang Dipakai Semua Orang, Tinggal Copy Paste
-
5 HP POCO di Bawah Rp 2 Jutaan Terbaik 2025: Baterai Jumbo dan Kamera 50 MP
-
Daftar Harga Laptop Polytron Terbaru: Merek 'Underdog' Banyak Keunggulan, Mulai Rp5 Juta
-
3 Rekomendasi HP Tahan Banting dan Anti Air Murah 2025, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
-
Xiaomi 16 Pro Jadi HP Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Rilis Akhir September 2025
-
7 Cara Edit Foto Miniatur 3D Pakai AI yang Viral, Lengkap dengan Tips untuk Hasil Maksimal!
-
Deretan HP Android Flagship dengan Performa Paling Kencang Versi AnTuTu, Tak Ada Samsung?
-
Poster Resmi Beredar, Xiaomi 15T Segera Debut pada September 2025