Suara.com - Kristal lava yang meletus dari gunung berapi lebih dari setengah abad lalu, diklaim dari sebuah studi baru dapat mengungkap rahasia kapan mereka mungkin meletus lagi.
Dilansir laman Dailymail, Senin (7/12/2020), ilmuwan AS menganalisis kristal yang terbentuk di dalam sejenis batuan berpori yang meledak dari gunung berapi Klauea di Hawaii pada 1959.
Menurut para ahli, kristal tersebut memiliki bentuk aneh, bersama dengan simulasi pemodelan komputer, dapat memprediksi letusan yang berpotensi fatal di masa depan.
Meskipun kristal diambil dari letusan Klauea pada 1959, gunung berapi tersebut masih aktif dan menghancurkan lebih dari 500 rumah di sekitar saat meletus pada 2018.
"Saya selalu curiga bahwa kristal-kristal ini jauh lebih menarik dan penting daripada yang kita pikir," kata penulis studi Profesor Jenny Suckale, asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi, Energi & Lingkungan Stanford.
Sebenarnya, dia menambahkan, dapat menyimpulkan atribut kuantitatif aliran sebelum letusan dari data kristal ini dan mempelajari tentang proses yang menyebabkan letusan tanpa mengebor gunung berapi.
"Bagi saya itu adalah cawan suci dalam vulkanologi," ujarnya.
Para ilmuwan yang ingin memahami bagaimana dan kapan gunung berapi bisa meletus, terhambat oleh fakta bahwa banyak proses vulkanik yang terjadi jauh di bawah tanah. Saat letusan, penanda di bawah tanah bisa memberikan petunjuk yang mengarah ke ledakan sering kali dihancurkan.
Tetapi kristal vulkanik dapat membantu menguji model komputer aliran magma, yang dapat mengungkapkan wawasan tentang letusan masa lalu dan mungkin membantu memprediksi letusan di masa depan.
Baca Juga: Gitanjali Rao, Ilmuwan Muda yang Jadi Cover Majalah Time
Tim Stanford menganalisis kristal yang diambil dari dalam scoria, batuan beku - yang berarti terbentuk melalui pendinginan dan pemadatan magma atau lava. Scoria berwarna gelap dan terdiri dari rongga bulat seperti gelembung yang dikenal sebagai vesikel.
Vesikel terbentuk ketika gas yang terlarut dalam magma cair - yang dikenal sebagai lava setelah mencapai permukaan - keluar selama letusan, menciptakan gelembung saat batuan mendingin dan mengeras. Vesikel ini bisa kosong, tetapi terkadang mengandung kristal kecil yang terbentuk secara alami.
Vesikel terbentuk begitu cepat sehingga kristal apa pun di dalamnya tidak dapat tumbuh, secara efektif menangkap apa yang terjadi selama letusan.
Para peneliti mempelajari kristal berukuran milimeter yang terdiri dari mineral, disebut olivin, yang ditemukan terkubur setelah letusan gunung Kilauea pada 1959 di Hawaii. Karena scoria dapat terlempar beberapa ratus kaki dari gunung berapi, sampel-sampel ini relatif mudah dikumpulkan.
Analisis kristal mengungkapkan bahwa mereka berorientasi pada pola yang 'aneh tetapi sangat konsisten', di mana sudut besar antara kristal yang saling tumbuh.
"Kebanyakan, kristal sejajar satu sama lain, seperti sandwich. Kristal ini lebih terlihat seperti tenda dengan sudut sekitar 80 derajat yang memisahkannya," kata Profesor Suckale.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 HP Memori Besar Paling Murah November 2025 di Bawah Rp 2 Jutaan, Performa Ngebut Anti Ngelag!
-
5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
-
5 Tablet 11 Inci Paling Murah untuk Produktivitas, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
5 Tablet Anak dengan Fitur Parental Control, Aman untuk Main Sekaligus Belajar
-
Oppo Perkenalkan Apex Guard: Standar Baru Kualitas Smartphone, Debut di Find X9 Series
-
Canon Rilis EOS R6 Mark III: Kamera 'All-in-One' untuk Konten Vertikal, Horizontal, dan Sinema!
-
Pokemon Legends ZA Jadi Game Fisik Terlaris di AS Tahun Ini
-
Xiaomi 17 Ultra Siap Rilis, Bawa Teknologi Kamera Anyar
-
Update Anyar, Ada Peningkatan Recoil Senjata Battlefield 6
-
Daftar Lengkap 13 Perangkat yang Kini Bisa Update ke HyperOS 3