Suara.com - Penelitian terbaru mengungkap Samudra Atlantik semakin meluas, mendorong Amerika Serikat ke satu sisi dan Eropa serta Afrika ke sisi lainnya.
Sebelumnya, para ahli mengira bahwa sebagian besar benua ditarik terpisah saat lempeng di bawah laut bergerak ke arah yang berlawanan dan menabrak lempeng lain. Tetapi penelitian baru menunjukkan itu bukan alasannya.
Penelitian dimulai pada 2016, ketika sekelompok ilmuwan berlayar dengan kapal penelitian ke bagian terluas Samudra Atlantik antara Amerika Selatan dan Afrika.
Area tersebut bukan rute populer untuk perjalanan kapal dan sangat sunyi.
Namun, area itu terletak di atas tempat geologis yang sangat penting, yaitu punggungan Atlantik tengah, batas tektonik terbesar di Bumi yang membentang 16.093 kilometer Samudra Arktik hingga ke ujung selatan Afrika.
Para ilmuwan menghabiskan waktu lima minggu berlayar sekitar 1.000 kilometer, melintasi sebagian kecil punggung bukit, lalu menjatuhkan seismometer (instrumen yang mendeteksi gelombang atau getaran seismik seperti yang berasal dari gempa bumi) ke dasar laut.
Satu tahun kemudian, para ilmuwan mengumpulkan data seismometer. Menariknya, instrumen itu menangkap getaran dari gempa Bumi yang menyebar dari berbagai belahan dunia dan melalui mantel dalam Bumi.
Meskipun tujuan awal tim adalah untuk mempelajari tentang bagaimana lempeng itu dihasilkan dan kedalaman Bumi yang lebih dangkal, para ahli justru menemukan bukti dari fenomena yang lebih besar.
Para peneliti menemukan bahwa area tersebut memiliki zona transisi mantel (wilayah dengan kepadatan lebih tinggi yang berfungsi sebagai penjaga antara lapisan atas dan bawah mantel), lebih tipis dari rata-rata.
Baca Juga: Mungil! Bisa Diletakkan di Ujung Jari, Ini Reptil Terkecil di Dunia
Dengan kata lain, memiliki suhu yang lebih panas dan mendukung proses "upwelling" batuan panas dari mantel bawah Bumi ke mantel atasnya yang secara aktif mendorong lempeng-lempeng itu terpisah.
Temuan tim menemukan ketika zona subduksi (tempat lempeng bertabrakan dan satu tenggelam di bawah yang lain), memisahkan lempeng dan upwelling di bawah bubungan mungkin secara aktif membantu mendorongnya terpisah.
Namun, tidak jelas apakah proses ini hanya terkait dengan punggungan Atlantik tengah atau jika semua punggungan di seluruh dunia mengalami hal yang sama.
"Tarikannya masih ada, hanya kami ingin menentukan sekarang apakah semua punggungan mengalami dorongan juga," kata Matthew Agius, penulis utama penelitian di Universitas Tre Roma, Italia, seperti dikutip dari Live Science, Senin (1/2/2021).
Meskipun analisis tim ahli sangat baik, tetapi penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 27 Januari ini, memiliki ruang lingkup terbatas karena hanya melihat sebagian kecil dari dasar laut Atlantik.
Berita Terkait
-
Canggih! Lewat Luar Angkasa, Ilmuwan Bantu Lindungi Populasi Gajah Afrika
-
Berusia 480 Juta Tahun, Ilmuwan Temukan Fosil Nenek Moyang Bintang Laut
-
Sst... Ada 300 Spesies Bakteri Baru Hidup pada Suhu Tak Biasa
-
Penting! Perhatikan 15 Gejala Virus Corona, Termasuk Covid Tongue
-
Terungkap! Alasan Banyak Varian Baru Covid-19 Ditemukan Sekarang
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
5 Tablet dengan Fitur NFC Paling Murah, Transaksi Digital Jadi Mudah
-
4 Smartwatch dengan Layar AMOLED Paling Murah, Tetap Jernih di Bawah Sinar Matahari
-
Mengenal Jinlin Crater, Kawah Modern Terbesar di Bumi
-
DiVine Hadirkan Kembali Vine dengan Larangan Konten AI
-
30 Kode Redeem FF Hari Ini 17 November 2025, Skin Senjata Groza Siap Klaim
-
Vine Hadir Kembali dengan Nama Baru, Anti Konten AI
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 November 2025, Ribuan Gems dan Pemain Gratis Menanti
-
500 Ribu Unit iPhone 17 Series Tenggelam di Lautan, Netizen: Dugong Duluan yang Pake!
-
Robot Humanoid IRON Bikin Heboh, Gerakannya Terlalu Mirip Manusia
-
Mengapa Mayoritas Manusia Lebih Nyaman Menggunakan Tangan Kanan?