Suara.com - Penelitian terbaru menemukan bahwa obat untuk mengobati artritis reumatoid (peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri), dapat mengurangi risiko kematian akibat virus Corona (Covid-19) dan mempercepat pemulihan.
Obat yang disebut tocilizumab, diklaim dapat menyelamatkan nyawa satu dari 25 pasien Covid-19 di rumah sakit dan mengurangi penggunaan ventilator dalam perawatan intensif.
Para peneliti mengatakan, sekitar setengah dari pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dapat memperoleh manfaat dari perawatan tersebut.
Ilmuwan dari uji coba Pemulihan nasional mengatakan, ketika tocilizumab diberikan bersama steroid deksametason, itu dapat mengurangi risiko kematian absolut sebesar empat poin persentase.
Obat tersebut sudah digunakan NHS untuk merawat beberapa pasien Covid-19 setelah hasil awal bulan lalu menunjukkan, obat itu mengurangi risiko kematian serta waktu yang dihabiskan di rumah sakit hingga 10 hari.
Sebagai hasil dari temuan terbaru, sekretaris kesehatan mengatakan obat tersebut akan tersedia lebih luas di NHS untuk membantu merawat pasien Covid-19.
Para ahli menemukan obat tersebut dapat mengurangi risiko relatif kematian sebesar 14 persen dan mempersingkat waktu yang dihabiskan di rumah sakit, hingga lima hari ketika digunakan untuk pasien yang menggunakan oksigen dan sebagai tambahan deksametason.
"Hasilnya jelas menunjukkan manfaat tocilizumab dan deksametason dalam mengatasi konsekuensi terburuk Covid-19. Itu meningkatkan kelangsungan hidup, memperpendek rawat inap di rumah sakit, dan mengurangi kebutuhan akan ventilator mekanis," kata Martin Landray, profesor kedokteran dan epidemiologi di Universitas Oxford, seperti dikutip dari Independent, Selasa (16/2/2021).
Tercatat lebih dari 4.000 pasien dilibatkan dalam uji coba Pemulihan, dengan 2.022 pasien secara acak dialokasikan untuk menerima tocilizumab, sedangkan sisanya menerima perawatan standar.
Baca Juga: Tiga Obat yang Diklaim Bisa Meringankan Gejala Covid-19, Apa Saja?
Mayoritas 82 persen pasien menggunakan steroid seperti deksametason sebagai bagian dari perawatan standar.
Para peneliti menemukan bahwa kematian pada kelompok yang menggunakan tocilizumab sebesar 29 persen (596 pasien) pada 28 hari, dibandingkan dengan 33 persen atau 694 pasien pada kelompok perawatan standar.
Tocilizumab juga secara signifikan mengurangi kemungkinan pasien membutuhkan ventilasi atau kematian dari 38 persen menjadi 33 persen di antara pasien yang tidak menggunakan ventilasi invasif, ketika mereka memulai percobaan.
Menurut tim, hasil juga menunjukkan bahwa untuk pasien yang mengalami peradangan signifikan dan membutuhkan oksigen, kombinasi steroid seperti deksametason dan tocilizumab mengurangi kematian sekitar sepertiga, untuk pasien yang membutuhkan oksigen sederhana dan hampir setengahnya untuk pasien membutuhkan ventilasi.
"Kami sekarang tahu bahwa manfaat tocilizumab meluas ke semua pasien Covid-19 dengan kadar oksigen rendah dan peradangan yang signifikan," ucap Peter Horby, profesor penyakit menular di Universitas Oxford.
Tahun lalu, percobaan juga menemukan bahwa deksametason mengurangi risiko kematian sepertiga untuk pasien yang menggunakan ventilator dan seperlima untuk pasien yang menggunakan oksigen.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Samakan Long Covid-19 dengan Gejala yang Dirasakan Penyintas Ebola
-
CEK FAKTA: Qusthul Hindi Bermanfaat Sembuhkan Covid-19?
-
Uji Klinis Obat Covid-19 Buatan Sendiri, Uganda Jamin Keamanan dan Manfaat
-
Perhatian! Ini Faktor Risiko Tertinggi Kedua Kematian Akibat Covid-19
-
Kerja Sama, Ilmuwan Turki dan China Mulai Penelitian Obat Virus Corona
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
5 Tablet dengan Fitur NFC Paling Murah, Transaksi Digital Jadi Mudah
-
4 Smartwatch dengan Layar AMOLED Paling Murah, Tetap Jernih di Bawah Sinar Matahari
-
Mengenal Jinlin Crater, Kawah Modern Terbesar di Bumi
-
DiVine Hadirkan Kembali Vine dengan Larangan Konten AI
-
30 Kode Redeem FF Hari Ini 17 November 2025, Skin Senjata Groza Siap Klaim
-
Vine Hadir Kembali dengan Nama Baru, Anti Konten AI
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 November 2025, Ribuan Gems dan Pemain Gratis Menanti
-
500 Ribu Unit iPhone 17 Series Tenggelam di Lautan, Netizen: Dugong Duluan yang Pake!
-
Robot Humanoid IRON Bikin Heboh, Gerakannya Terlalu Mirip Manusia
-
Mengapa Mayoritas Manusia Lebih Nyaman Menggunakan Tangan Kanan?