Suara.com - Seorang ahli cuaca Steven Businger membuat makalah penelitian terbaru, berisi tentang lokasi terbaik di dunia untuk melihat pelangi.
Diterbitkan di buletin American Meteorological Society, Businger mengatakan bahwa Hawaii adalah tempat terbaik untuk melihat fenomena alam tersebut.
Dalam penelitiannya, Businger menjelaskan, faktor-faktor yang membuat pelangi di Hawaii jauh lebih spektakuler daripada yang terlihat di tempat lain.
Menurut Businger, terdapat empat faktor berbeda yang berkontribusi pada pelangi di Hawaii.
Pertama, posisi pulau-pulau di Hawaii dalam sirkulasi atmosfer yang dikenal sebagai Hadley Cell membuat Hawaii dilewati angin pasat barat laut hampir setiap hari.
Ini menghasilkan bercak hujan konvektif dan diselingi dengan area langit cerah sehingga memungkinkan sinar Matahari, bercampur dengan curah hujan dan menghasilkan pelangi.
Kehangatan semalaman di laut menyebabkan udara naik di pagi hari dan memungkinkan pelangi terbentuk pada saat Matahari terbit.
Sebaliknya, pelangi di malam hari diciptakan saat suhu naik sepanjang hari dan menghasilkan arus udara.
"Dalam kondisi ini, hujan deras akan turun di puncak punggung bukit di atas Oahu dan Kauai pada sore hari, menghasilkan pelangi saat Matahari terbenam," kata Businger, dikutip dari IFL Science, Kamis (18/3/2021).
Baca Juga: Ternyata! Petir Disebut Jadi Pemicu Kehidupan Pertama di Bumi
Topologi pegunungan adalah faktor kunci lain dalam munculnya pelangi Hawaii karena puncaknya memaksa angin pasat naik dan mendingin hingga menghasilkan curah hujan.
Tanpa pegunungan tersebut, kepulauan Hawaii akan menjadi semacam gurun dan mungkin hampir tidak ada hujan. Tidak ada hujan berarti tidak akan ada pelangi.
Faktor terakhir adalah wilayah Hawaii yang terpencil sehingga udaranya masih bebas dari polusi dan serbuk sari.
Dengan kata lain, hanya ada sedikit partikel aerosol yang dapat menyebarkan sinar Matahari dan mengurangi keindahan pelangi.
Jika semua faktor tersebut digabungkan, pelangi Hawaii dapat bertahan selama berjam-jam lamanya.
Businger mengklaim bahwa pelangi di Hawaii dapat bertahan hingga 6,5 jam selama musim panas dan 8,5 jam di musim dingin.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Skeptis Keberadaan Planet Kesembilan di Tata Surya
-
AI Dapat Prediksi Kematian Akibat Covid-19 dengan Akurasi 90 Persen
-
Di Tengah Pandemi, Wanita 18 Tahun Ini Optimis Buka Kedai Kopi Khas Hawaii
-
Terungkap Bukti Tanah Longsor di Mars
-
Diklaim Dapat Lawan Covid-19, Ilmuwan Buat Obat Antivirus dari Tumbuhan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
7 Tips Memilih Smartwatch yang Tepat untuk Android, iPhone, dan Gaya Hidup
-
Turnamen Internasional Free Fire FFWS Global Finals 2025 Cetak Rekor Dunia
-
Adu HP POCO C85 vs Vivo Y28: Dibekali Baterai 6000 mAh Kamera 50 MP Tapi Harga Beda Jauh?
-
Buriram United Esports Juara Dunia FFWS Global Finals 2025 Free Fire
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 November: Raih 6.000 Gems dan 15 Juta Koin
-
5 CCTV 360 Derajat untuk Jangkauan Luas, Harga Mulai Rp150 Ribuan
-
5 Tablet dengan Fitur NFC Paling Murah, Transaksi Digital Jadi Mudah
-
4 Smartwatch dengan Layar AMOLED Paling Murah, Tetap Jernih di Bawah Sinar Matahari
-
Mengenal Jinlin Crater, Kawah Modern Terbesar di Bumi
-
DiVine Hadirkan Kembali Vine dengan Larangan Konten AI