Suara.com - Peneliti Israel yang mempelajari nutrisi manusia Zaman Batu mengatakan, manusia purba pernah menjadi puncak predator hiper-karnivora selama dua juta tahun karena memakan kebanyakan daging hewan bertubuh besar.
Penelitian tersebut merupakan kolaborasi antara Tel Aviv University (TAU) dan University of Minho di Portugal.
Bertentangan dengan sebagian besar studi tentang pola makan manusia purba, yang sebagian besar didasarkan pada masyarakat pemburu-pengumpul dalam beberapa abad terakhir.
Penelitian terbaru ini mengambil data dari anatomi dan fisiologi manusia modern hingga isotop dalam tulang dan gigi manusia purba.
"Perilaku manusia berubah dengan cepat, tetapi evolusinya lambat. Apa yang mereka makan akan diingat oleh tubuh, mulai dari metabolisme, genetika, dan fisik," kata Miki Ben-Dor dari Departemen Arkeologi TAU, dikutip dari Times of Israel, Kamis (8/4/2021).
Para ahli memeriksa keasaman lambung yang berada pada level tinggi. Menurut Ben-Dor, memproduksi dan mempertahankan keasaman yang kuat membutuhkan energi dalam jumlah besar dan itu adalah bukti dari konsumsi produk hewani.
Keasaman yang kuat memberikan perlindungan dari bakteri berbahaya ditemukan dalam daging dan manusia prasejarah, sering mengonsumsi daging tua yang mengandung bakteri dalam jumlah besar. Karena itu, diperlukan untuk mempertahankan tingkat keasaman yang tinggi.
Tim ilmuwan juga mengamati struktur lemak dalam sel manusia. Sama halnya dengan predator, lemak manusia disimpan dalam sejumlah besar sel lemak kecil, sedangkan omnivora cenderung sebaliknya.
Bukti arkeologis lebih lanjut mendukung hipotesis tersebut, termasuk studi tentang isotop stabil dalam tulang manusia prasejarah yang mengarah pada konsumsi daging dengan kandungan lemak tinggi yang kemungkinan berasal dari hewan besar.
Baca Juga: Wow! Arkeolog Temukan Artefak Berusia 9.000 Tahun Berkat Kelinci
"Tampaknya, seperti predator saat ini, perburuan adalah aktivitas utama manusia di sebagian besar evolusi," tambah Ben-Dor.
Para peneliti percaya bahwa manusia baru mulai bergerak menuju pola makan yang jauh lebih nabati sekitar 85.000 tahun lalu, mungkin disebabkan oleh penurunan jumlah hewan sebagai sumber makanan.
Berita Terkait
-
6 Hewan Buas Ini Sering Tampil Dalam Film Layar Lebar
-
Arkeolog Temukan Patung Banteng Berusia Sekitar 2.500 Tahun
-
Ilmuwan Ungkap Perempuan Pernah Berjaya dan Memerintah pada Zaman Perunggu
-
Gulungan Alkitab Berusia 1.900 Tahun Ditemukan di Gua Horor Israel
-
Beberapa Kerangka Manusia di Situs Kumitir Sedang Dikaji Tim Unair
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Spesifikasi Xiaomi 15T Indonesia, HP Kamera Leica Harga Mulai Rp 6 Jutaan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 30 September 2025, Elite Player Pack Sudah Menantimu
-
5 Aplikasi untuk Hapus Objek di Foto, Dijamin Gratis dan Hasil Alami
-
Gegara Tren Viral, Gemini Nano Banana Ciptakan 5 Miliar Gambar AI
-
Tablet Windows Murah untuk Akhir 2025, Ini 4 Pilihan Terbaiknya
-
Gegara Tarif Trump, Peluncuran Game Terminator 2D: No Fate Ditunda
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Jadi Pemain Bola, Mendadak Jadi Bintang Lapangan
-
7 Rekomendasi Game PC Free to Play di Steam, Pilihan Terbaik September 2025
-
Adu Penjualan Xiaomi 17 vs iPhone 17 Series Tahap Awal, Siapa Pemenangnya?
-
Google Ubah Tampilan Logo G, Sentuhan Gradasi Bikin Makin Elegan