Suara.com - Para arkeolog telah menemukan "Kota Emas yang Hilang", terkubur di bawah ibu kota Mesir kuno Luxor selama 3.000 tahun.
Kota yang secara historis dikenal sebagai "The Rise of Aten" ini didirikan oleh Amenhotep III (memerintah 1391-1353 SM), kakek dari Tutankhamun atau Raja Tut.
Orang-orang Mesir kuno terus menggunakan "Kota Emas" selama pemerintahan Amenhotep III dengan putranya, Amenhitep IV atau Akhenaten, serta selama pemerintahan Tut dan firaun yang dikenal sebagai Ay.
Terlepas dari sejarah kota yang kaya, dokumen sejarah melaporkan bahwa kota itu adalah rumah bagi tiga istana kerajaan milik Raja Amenhotep III dan merupakan pemukiman administratif serta industri terbesar di Luxor pada saat itu.
Sayangnya, peninggalannya tidak dapat ditemukan oleh para arkeolog hingga sekarang.
"Banyak misi luar negeri mencari kota ini dan tidak pernah menemukannya," kata Zahi Hawass, arkeolog yang memimpin penggalian Kota Emas dan mantan menteri negara urusan barang antik, dikutip dari Live Science, Senin (12/4/2021).
Hawass dan timnya memulai pencarian pada 2020 dengan harapan menemukan kuil kamar mayat Raja Tut.
Namun, tim arkeolog terkejut ketika mulai menemukan batu bata lumpur di mana pun mereka menggali.
Para ahli segera menyadari bahwa mereka telah menemukan kota besar dengan kondisi masih relatif baik.
Baca Juga: Kuburan Abad Pertengahan Ditemukan di Bawah Tempat Parkir Mobil
"Jalan-jalan kota diapit oleh rumah-rumah, beberapa dengan dinding setinggi 3 meter. Rumah-rumah ini memiliki ruangan dipenuhi pernak pernik dan perkakas, yang digunakan orang Mesir kuno dalam kehidupan sehari-hari," tambah Hawass.
Menurut Betsy Brian, profesor Egyptology di John Hopkins University, penemuan kota yang hilang ini adalah penemuan arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun pada 1922.
"Penemuan Kota yang Hilang akan membantu kita menjelaskan salah satu misteri terbesar dalam sejarah, mengapa Akhenaten dan Ratu Nefertiti memutuskan untuk pindah ke Amarna," ucap Brian.
Beberapa tahun setelah Akhenaten memulai pemerintahannya pada awal 1350 SM, Kota Emas ditinggalkan dan ibu kota Mesir dipindahkan ke Amarna.
Setelah menyadari penemuan tersebut, tim ahli mulai mencari benda-benda kuno bertuliskan cartouche Amenhotep III, sebuah oval yang diisi dengan nama kerajaannya dalam hieroglif.
Tim menemukan cartouche tersebut di mana-mana, termasuk di bejana anggur, cincin, tembikar, hingga batu bata lumpur, yang menegaskan bahwa kota itu aktif pada masa pemerintahan Amenhotep III.
Setelah tujuh bulan penggalian, para arkeolog menemukan beberapa bangunan. Di bagian selatan kota, terdapat sisa-sisa toko roti yang memiliki area persiapan makanan dan memasak berisi oven.
Di wilayah lain, yang masih sebagian tertutup dari penggalian, para arkeolog menemukan sebuah distrik administratif dan pemukiman yang memiliki unit-unit yang lebih besar dan tertata rapi.
Desain arsitektur yang digunakan menjelang akhir Dinasti ke-18 seperti pagar zigzag menutup area tersebut dan hanya bisa diakses oleh satu pintu masuk.
Akses tunggal ini kemungkinan berfungsi sebagai langkah pengamanan.
Di daerah lainnya, para arkeolog menemukan area produksi batu bata lumpur, yang digunakan untuk membangun kuil dan bangunan tambahan.
Batu bata ini memiliki segel dengan cartouche Raja Amenhotep III.
Sementara itu, hampir di seluruh bagian kota, para arkeolog menemukan perkakas yang berhubungan dengan pekerjaan industri, termasuk pemintalan dan penenunan.
Tim ahli juga menemukan beberapa makam, mencakup dua makam tidak biasa dari sapi atau banteng dan makam seseorang yang dikuburkan dengan lengan direntangkan ke samping serta memiliki tali yang melilit di lutut.
Penemuan makam juga termasuk kuburan besar yang belum digali sepenuhnya. Sejauh ini, tim telah menemukan sekelompok kuburan batu yang hanya dapat dicapai melalui tangga.
Dalam beberapa bulan mendatang, para arkeolog berencana untuk menggali makam tersebut untuk mempelajari lebih lanjut tentang orang-orang dan harta karun yang terkubur di sana.
Berita Terkait
-
Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Peradaban Misterius
-
Terbuat dari Tulang Langka, Arkeolog Temukan Artefak Berusia 5.000 Tahun
-
Arkeolog Temukan Patung Banteng Berusia Sekitar 2.500 Tahun
-
Ilmuwan Ungkap Perempuan Pernah Berjaya dan Memerintah pada Zaman Perunggu
-
Gulungan Alkitab Berusia 1.900 Tahun Ditemukan di Gua Horor Israel
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Xiaomi Rilis TWS dan Jam Edisi Emas ke Indonesia, Ini Harganya
-
6 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa di Bawah Rp2 Juta, Worth It Banget!
-
Sejarah yang Tersembunyi: Tengkorak 1 Juta Tahun Ungkap Masa Lalu Manusia yang Lebih Rumit
-
Acer Cari Tim Tim DOTA 2 dan Valorant Terbaik Indonesia untuk Predator League 2026, Incar Rp 6,6 M!
-
37 Kode Redeem FF 30 September 2025 Bikin Happy, Klaim Skin dan Bundle Gratis Biar Party
-
Daftar HP Samsung Bisa Pakai Galaxy AI, Edit Foto Jadi Mudah Tanpa Aplikasi
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Harga Xiaomi 15T Pro Tembus Rp 10 Jutaan di Indonesia, Ini Spesifikasinya
-
Spesifikasi Xiaomi 15T Indonesia, HP Kamera Leica Harga Mulai Rp 6 Jutaan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 30 September 2025, Elite Player Pack Sudah Menantimu