Suara.com - Headset asli yang digunakan direktur penerbangan pertama NASA akan dilelang pada 21 Mei ini.
Headset Western Electric Bell System 52 ini dikenakan Christopher C. Kraft, Jr. atau dikenal juga sebagai "bapak Mission Control".
"Dia adalah direktur Johnson Space Center selama satu dekade pada masa penting dalam sejarah NASA dan mencetuskan ide konsep Mission Control NASA," kata Brad Palmer, direktur konsinyasi eksplorasi ruang angkasa Heritage Auctions.
Sebagai direktur penerbangan pertama NASA, Kraft juga merancang bagaimana perencanaan dan operasi misi dilakukan.
Dimulai dengan peluncuran astronot Amerika pertama di luar angkasa 60 tahun lalu, Kraft mengembangkan proses untuk keputusan peluncuran astronot, komunikasi luar angkasa ke Bumi, pelacakan misi, dan pemulihan krus.
Dilansir dari Space.com, Jumat (21/5/2021), karir Kraft mencakup misi Mercury, Gemini, Apollo, Skylab, dan pesawat ulang-alik awal. Dia meninggal pada 2019 dalam usia 95 tahun.
Kraft mengenakan Western Electric Bell System 52 untuk empat penerbangan astronot Mercury pertama.
Ia menyimpan headset tersebut sebagai kenang-kenangan pribadi setelah diganti dengan perangkat yang lebih modern.
"Headset ini membantu para astronot di misi awal Mercury untuk tetap berhubungan dengan tim di Bumi. Headset ini sangat berperan penting dalam program luar angkasa NASA," tambah Palmer.
Baca Juga: Terekam Video! Penampakan Ledakan Matahari
Rumah lelang menetapkan tawaran pembuka pada headset tersebut seharga 1.750 dolar AS atau sekitar Rp 25 juta.
Barang-barang lain dari kediaman Kraft termasuk headset era 1970-an yang ia kenakan selama program pesawat ulang-alik awal dan pelat nama desktop, serta set pena yang telah dipasang di atasnya 18 lampu kecil.
Barang lainnya mencakup colokan dari Apollo 11 dan segmen pelindung panas dari pesawat luar angkasa Gemini.
Kraft juga memiliki sebuah bendera kecil Amerika dan patch misi yang diterbangkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke permukaan Bulan.
Tak hanya itu, rumah lelang juga akan melelang tampilan tiga panel bendera yang dikibarkan Apollo 12, Apollo 16, dan Apollo 17 dengan tawaran pembuka 12.000 dolar AS atau sekitar Rp 171 juta dan bendera Amerika Serikat besar yang dibawa di misi pesawat ulang-alik pertama.
Barang kenang-kenangan lainnya yang disimpan Kraft juga mencakup pusar modul dok yang diberikan kepadanya setelah Proyek Uji Apollo-Soyuz 1975, misi gabungan Amerika Serikat dan Rusia pertama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa