Suara.com - Platform cryptocurrency (mata uang kripto) telah kehilangan sekitar 600 juta dolar AS token digital atau sekitar Rp 8,63 triliun, menjadi salah satu serangan peretasan terbesar di sektor ini.
Namun tidak terduga, peretas mulai mengembalikan beberapa token yang dicuri.
Hal ini setelah Poly Network, platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang diretas, mengajukan permohonan kepada para pencuri untuk membangun komunikasi dan mengembalikan aset yang diretas.
Sejak saat itu, para peretas telah mengembalikan lebih dari 260 juta dolar AS koin digital atau sekitar Rp 3,7 triliun yang dicuri.
Tidak diketahui apakah peretasan dilakukan oleh kelompok atau individu, tetapi pesan digital yang dibagikan oleh perusahaan analis blockchain Elliptic and Chainalysis mengungkapkan motifnya.
Pencurian itu dilakukan 'untuk bersenang-senang' dan pelakunya ingin 'mengekspos kerentanan' dalam sistem Poly Network, lapor Reuters dikutip dari Dailymail, Kamis (12/8/2021).
Perusahaan mengumumkan peretasan dalam sebuah surat yang diposting ke Twitter pada Selasa (10/8/2021).
Dibagikan rincian dompet digital yang katanya uang itu telah ditransfer, mendesak orang dan pedagang koin untuk memasukkan token daftar hitam dari alamat tertentu tersebut.
Poly Network adalah bagian dari gelombang bisnis baru yang memungkinkan pengguna mentransfer token digital di berbagai blockchain.
Baca Juga: Situs Sempat Diretas, Setkab Pastikan Tidak Ada Data Bocor
Platform ini pada dasarnya berfungsi sebagai perusahaan pertukaran uang untuk e-coin paling populer.
Nilai token di dompet yang dikutip oleh platform hanya lebih dari 600 juta dolar AS pada saat pengumuman, seperti dikutip The Block.
Jumlahnya dilaporkan terdiri dari sekitar 267 juta dolar AS mata uang Ethereum, 252 juta dolar AS koin Binance, dan sekitar 85 juta dolar AS dalam token USDC.
"Jumlah uang yang Anda retas adalah salah satu yang terbesar dalam sejarah DeFi," kata Poly Network dalam suratnya.
Penegakan hukum di negara mana pun akan menganggap ini sebagai kejahatan ekonomi utama.
Poly Network mengatakan, penyelidikan awal telah menemukan bahwa peretas atau peretas mengeksploitasi 'kerentanan antara panggilan kontrak'.
Berita Terkait
-
CrystalPro Siap Menjadi Pionir Dunia Blockchain di Indonesia
-
Berkali-kali Situs Setkab Diretas, DPR: Sistem Keamanan Siber Pemerintah Masih Lemah
-
Didukung Rusia Hingga Turki, Kampus di Batam Segera Berikan Hadiah Bitcoin Untuk Mahasiswa
-
BEM UI Disasar Hacker Usai Kritik Jokowi, Dalih Polisi Belum Usut Meski Bukan Delik Aduan
-
Akun Pengurus BEM UI Diretas usai Kritik Jokowi, Mabes Polri: Silakan Lapor
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka
-
Item GTA 6 Muncul di GTA Online? Petunjuk Baru di Tengah Penantian Panjang
-
Studi Baru Ungkap Lebah Bumblebee Bisa Dilatih Mengenali Kode Morse
-
7 Rekomendasi Tablet Ringan untuk Freelancer, Enteng Dibawa ke Mana-Mana