Suara.com - Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Universitas Princeton dan Institut Kimia Max Planck, menemukan bahwa pencairan es laut Arktik membawa dampak buruk bagi plankton.
Para ahli menggunakan fosil plankton dan inti es untuk memeriksa tingkat pasokan nitrogen ke Samudra Arktik bagian barat dan tengah.
Penelitian menunjukkan dengan pemanasan global, perairan ini akan memiliki lebih sedikit nitrogen dan pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas plankton.
"Plankton juga membutuhkan nutrisi untuk tumbuh. Apakah plankton bisa mendapatkan nutrisi tersebut adalah tergantung seberapa terstratifikasi laut bagian atas," kata Julie Granger, profesor ilmu kelautan, dikutip dari CNET, Selasa (17/8/2021).
Ketika laut bagian atas sangat berlapis, dengan air yang ringan mengambang di atas air dalam yang padat, pasokan nutrisi ke permukaan yang diterangi Matahari menjadi lambat.
Penelitian baru menemukan jumlah nitrogen di Arktik telah berubah sejak zaman es terakhir.
Kutub Utara adalah tempat bertemunya lautan Pasifik dan Atlantik.
Air Pasifik yang segar mengalir di atas air yang lebih asin dari Atlantik, sehingga menyebabkan Kutub Utara bagian barat dipenuhi nitrogen yang mengalir dari Pasifik.
Selama zaman es terakhir dan di bawah iklim yang lebih dingin, stratifikasi di Arktik lemah.
Baca Juga: Ledakan di Kantor LRT Jakarta, Kaca Pecah di Lantai 4
Setelah zaman es, stratifikasi Arktik tengah menjadi lebih kuat, memuncak pada waktu musim panas.
Sejak saat itu, stratifikasi di Arktik tengah semakin melemah, memungkinkan nitrogen yang lebih dalam naik ke permukaan.
Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa peningkatan jumlah sinar Matahari yang menyentuh laut dapat membuat plankton Arktik lebih produktif.
Para ahli dari studi baru ini menemukan hal itu tidak mungkin terjadi karena ketersediaan nitrogen di daerah terbuka Arktik.
Tingkat nitrogen yang rendah dapat menyebabkan produktivitas plankton memburuk dan merugikan salah satu organisme dasar dalam ekosistem jaring makanan di laut.
Berita Terkait
-
Dijual Rp5 Ribu, Jajanan Es Asap Ini Buat Warganet Kaget
-
Peringatan! Polusi Udara Dapat Naik Kembali ke Tingkat sebelum Pandemi
-
Ngeri! Pria Ini Simpan Mayat Istri di Tangki Nitrogen Cair
-
Berharap Hidup Kembali, Suami Simpan Jenazah Istri di Tangki Nitrogen Cair
-
Waduh! Area Es Terakhir di Arktik Akan Menghilang?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Spesifikasi Infinix GT 30: HP Murah dengan Skor AnTuTu Tinggi, Layar 144 Hz
-
Mudah! Begini Cara Membuat Avatar Profil WhatsApp dari Foto Selfie
-
5 Kode Shift Borderlands 4 Terbaru: Ada Hadiah Kunci dan Legendary Ripper Shield
-
Tampilkan Mobil Balap, Teaser iQOO 15 Bocorkan Performa dan UI Anyar
-
5 Rekomendasi HP Gaming 1 Jutaan Snapdragon, Berkualitas Tinggi Anti Ngelag!
-
Call Of Duty: Black Ops 7 Beta Resmi Dibuka, Ada Mode Zombie dan Multiplayer Baru
-
Update Daftar HP Infinix 1 Jutaan di Oktober 2025, Lengkap Rekomendasi HP Murah Terbaik
-
44 Kode Redeem FF MAX Terbaru 5 Oktober 2025, Kesempatan Klaim Skin Scar hingga AK47 Gratis
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 106-113 Gratis
-
Xiaomi 15T Series Resmi Perdana Dijual Serentak di 14 Kota: Rasakan Mobile Photography Profesional