Suara.com - Satelit militer China Yunhai 1-02 dilaporkan terhantam sesuatu pada Maret lalu, menurut Skuadron Kontrol Luar Angkasa 18 (18SPCS) Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat.
Pada saat itu, tidak diketahui jelas apakah satelit yang diluncurkan pada September 2019 itu mengalami masalah teknis atau bertabrakan dengan sesuatu di orbit.
Terungkap, penyebab mengapa satelit tersebut bisa rusak berkat pengamatan yang dilakukan oleh ahli astrofisika dan pelacak satelit Jonathan McDowell.
Pada Sabtu (14/8/2021), McDowell melihat pembaruan di katalog Space-Track.org, yang disediakan oleh 18SPCS untuk pengguna terdaftar.
Pembaruan tersebut termasuk catatan untuk objek 48078, 1996-051Q yang berjudul "Bertabrakan dengan satelit."
McDowell mengatakan bahwa itu adalah jenis entri baru dan belum pernah melihatnya.
Ia menganalisis data pelacakan untuk mempelajari lebih lanjut.
McDowell menemukan bahwa objek 48078 adalah kepingan kecil sampah antariksa.
Kemungkinan potongan puing dengan lebar antara 10-50 cm dari roket Zenit-2 yang meluncurkan satelit mata-mata Tselina-2 Rusia pada September 1996.
Baca Juga: Ternyata, Sinyal Misterius Tahun Lalu Bersumber dari Ini
Laporan menyebut delapan potongan puing yang berasal dari roket telah dilacak selama bertahun-tahun.
Tapi, objek 48078 hanya memiliki satu set data orbit, yang dikumpulkan pada Maret lalu.
Melihat data tersebut, McDowell meyakini bahwa satelit Yunhai 1-02 yang pecah pada 18 Maret adalah kandidat yang bertabrakan dengan objek 48078.
"Yunhai 1-02 dan objek 48078 melintas dalam jarak 1 kilometer satu sama lain. Dalam margin kesalahan sistem pelacakan, pada 18 Maret pukul 3:41 pagi EDT, tepat ketika 18SPCS melaporkan Yunhai pecah," tulis McDowell dalam sebuah cuitan, dikutip dari Space.com, Kamis (19/8/2021).
Tabrakan tersebut menghasilkan 37 objek puing yang telah terdeteksi hingga saat ini dan kemungkinan ada puing lain yang tidak terlacak.
Meskipun mengalami kerusakan, Yunhai 1-02 tampaknya selamat dari bentrokan yang terjadi di ketinggian 780 km.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Sonic Rumble Resmi Meluncur ke Android, iOS, dan PC via Steam
-
12 HP Xiaomi Dapat Update HyperOS 3 Beta: Ada HP Flagship dan Redmi Note
-
5 HP Flagship Dapat Diskon Besar 11.11: Harga Miring, Cocok Buat Gamer Berat
-
Anak Usaha Telkom Gandeng Uni Emirat Arab Ciptakan Konektivitas Berbasis Satelit
-
AI di Indonesia Akan Diawasi Ketat! Pemerintah Siapkan Perpres Etika, Apa Dampaknya?
-
7 Rekomendasi Tablet yang Bisa Nyambung ke Proyektor Mulai Rp3 Jutaan
-
Update Harga iQOO 13, Makin Murah Usai iQOO 15 Bersiap ke Indonesia
-
Riset: 85% Perusahaan Indonesia Belum Anggap AI Pendorong Utama Transformasi Digital
-
7 HP Murah Terbaik di Bawah 1 Juta, Cocok untuk Hadiah Akhir Tahun
-
Amazfit T-Rex 3 Pro Resmi Meluncur, Tawarkan Bodi Compact dan Fitur Tangguh