Suara.com - Perusahaan ispace yang berbasis di Tokyo, Jepang, memperkenalkan pendarat Bulan baru yang diberi nama Series 2, Selasa (24/8/2021).
Sebelumnya, ispace telah mengembangkan Series 1, namun pendarat baru kali ini memiliki ukuran yang lebih besar.
Ini menandai target ambius untuk meluncurkan misi ke Bulan pada tahun depan.
Pendarat Bulan baru itu memiliki ukuran tinggi 2,7 meter dan dapat membawa muatan 1.100 pon ke permukaan Bulan.
Misi ini dijadwalkan untuk debut pada 2024 dalam misi Bulan ketiga ispace.
"Series 2 akan memungkinkan kami untuk tidak hanya meningkatkan kemampuan kami, tetapi juga memberikan akses dan peluang yang lebih besar bagi pelanggan kami," kata Takeshi Hakamada, pendiri dan CEO ispace, dikutip dari Space.com, Kamis (26/8/2021).
Sementara itu, misi Bulan pertama ispace dijadwalkan untuk diluncurkan tahun depan dengan bantuan roket SpaceX Falcon 9.
Pada penerbangan tersebut, pendarat Series 1 akan membawa penjelajah Bulan Rashid Uni Emirat Arab dan sejumlah muatan lainnya.
Menurut perwakilan ispace, pendarat untuk misi itu saat ini sedang menjalani perakitan akhir di sebuah fasilitas di Jerman.
Perusahaan menargetkan 2023 untuk peluncuran misi bulan kedua, yang juga diharapkan terbang dengan bantuan Falcon 9.
Baca Juga: Meski Ditunda, Petinggi NASA Tetap Optimis dengan Misi ke Bulan
Berbeda dengan Series 1, pendarat Series 2 dirancang sebagai pendarat Bulan komersial pertama yang mampu bertahan di malam hari Bulan yang dingin dan memiliki kemampuan mendarat di sisi dekat ataupun jauh Bulan, termasuk wilayah kutub.
Daerah kutub sangat menarik bagi para ilmuwan, khususnya NASA yang berencana membangun pemukiman manusia permanen di permukaan Bulan.
Para ahli percaya bahwa wilayah tersebut memiliki sejumlah besar air es, sumber daya penting untuk pengembangan Bulan.
NASA berencana mengirim berbagai perangkat keras ilmiah dan teknologi ke Bulan menggunakan pesawat luar angkasa komersial selama beberapa tahun ke depan untuk membantu misi Artemis. ispace berharap Series 2 dapat menjadi pilihan NASA.
Berita Terkait
-
Meski Ditunda, Petinggi NASA Tetap Optimis dengan Misi ke Bulan
-
Sisca Kohl Bandingkan Semangka Jepang dan Lokal, Lagi-lagi Harga Buahnya Jadi Sorotan
-
Bocor! AS Batal Evakuasi Pengungsi Afganistan ke Korsel dan Jepang
-
Kalah Perang, Shinto, hingga Astro Boy: Obsesi Jepang kepada Robot
-
Varian Delta COVID-19 Menyebar, Jepang Perluas Keadaan Darurat
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
30 Kode Redeem FC Mobile 18 Desember 2025: Sikat 10.000 Gems Sebelum Event Festive Fixtures
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan Rank Up Gratis
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur