Suara.com - Para astronom menemukan bukti bahwa jenis ledakan supernova baru dapat dipicu dari bintang mati yang menabrak bintang hidup.
Supernova adalah ledakan dahsyat yang terjadi ketika bintang mati. Selama beberapa dekade, para peneliti telah mengetahui dua jenis supernova utama.
Namun, para ahli mengungkap adanya jenis supernova lain. Sebagai contoh, sebagian besar bintang dengan massa lebih dari delapan massa Matahari lahir dalam orbit yang dekat dengan bintang pendamping.
Objek yang lebih berat dari keduanya, mungkin mati terlebih dahulu sebagai supernova.
Kemudian meninggalkan bintang neutron atau lubang hitam yang secara teoritis dapat berputar ke arah pasangannya dan bertabrakan, sehingga memicu supernova.
Sekarang, para astronom telah menemukan tanda-tanda supernova keruntuhan inti yang dipicu oleh penggabungan.
"Ini adalah yang pertama dari kelas supernova baru," kata Dillon Dong, astrofisikawan di Institut Teknologi California, seperti dikutip dari Live Science, Selasa (7/9/2021).
Tim ahli menggunakan data dari Very Large Array Sky Survey (VLASS) yang memindai langit malam untuk mencari ledakan radio.
Para ahli mendeteksi suar gelombang radio yang sangat bercahaya, dijuluki VT J121001+4959647, yang terjadi pada 2017.
Baca Juga: Bintang Mirip Matahari Cenderung Memakan Planet, Ancaman Bumi?
Ledakan ini tidak ada dalam survei radio sebelumnya dan merupakan supernova paling bercahaya yang pernah terdeteksi.
Melalui analisis optik, para peneliti menemukan suar radio berasal dari bintang yang dikelilingi oleh cangkang gas yang tebal dan padat.
Selubung materi ini kemungkinan dikeluarkan dari bintang beberapa abad sebelum sinyal radio dipancarkan.
Tim juga memeriksa data sinar-X pada 2014 dan menemukan pancaran sinar-X meletus dari tempat yang hampir sama dengan VT J121001+4959647.
Analisis menyarankan pancaran tersebut terjadi ketika sebuah bintang menjadi supernova, meninggalkan bintang mati yang merobek gas pendampingnya, menghasilkan cangkang gas padat.
Cahaya radio bercahaya terjadi setelah bintang mati menabrak pasangannya yang masih hidup.
Para ilmuwan sekarang berencana terus memantau VT J121001+4959647 untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana pasangan bintang masif berputar satu sama lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024