Suara.com - Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno mengatakan industri game Indonesia sangat potensial untuk terus dikembangkan karena banyak memiliki talenta dalam memproduksi game berskala internasional.
"Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan industri gim tercepat di dunia. Saat ini pertumbuhannya kali lipat dan bahkan menjadi negara peringkat 16 pasar game terbesar gim di dunia," kata Cipto Adiguno dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara virtual, Jakarta, Selasa (28/9/2021).
Menurut Cipto, pemerintah telah banyak mendukung industri game melalui push strategy yaitu strategi untuk menumbuhkan talenta dan menumbuhkan kemampuan guna dapat membuat produk-produk yang berkualitas.
"Saat ini dengan talenta-talenta yang ada kita dengan mudah mengkespor konten kita ke seluruh dunia,” ujanya.
Untuk mengembangkan industri game di Indonesia tambahnya, dibutuhkan pull strategy yaitu strategi yang ditujukan antara lain untuk menciptakan sebuah perusahaan besar yang mengatrol industri game di Tanah Air. Sehingga memunculkan trickle down effect, di antaranya penyerapan tenaga kerja yang meningkat dan pengembangan kualitas talenta.
“Orang Indonesia setiap tahun menghabiskan Rp 25 triliun - Rp 30 triliun setiap tahun untuk industri game. Di tahun 2020, diperkirakan naiknya 32 persen,” papar Cipto.
Beberapa penyebabnya cepatnya pertumbuhan game tersebut antara lain penetrasi internet yang lebih baik, harga handphone murah, dan game menjadi hiburan yang mudah diperoleh.
Berkat dukungan pemerintah, akunya, industri game Indonesia mengalami pertumbuhan pesat Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 51 persen dari tahun 2018-2019 yang lalu. Pada tahun 2020, diperkirakan menghasilkan 8,64 juta dolar AS namun hanya 0,49 persen dari pangsa pasar.
“Hingga 2025, kita tetap akan menjadi market (karena masih kecil tingkat persentasenya). Industri gim Indonesia itu sebagian besar duitnya pergi ke luar negeri atau 99,5 persen dari Rp25 triliun yang diperoleh pergi ke luar negeri,” terang Cipto.
Baca Juga: Luhut: Potensi Indonesia Besar, Game Lokal Harus Tumbuh
Ia membandingkan industri game di Indonesia dengan sejumlah negara yang juga memiliki pertumbuhan cukup tinggi. Di Polandia, tiga dari 13 perusahaan terbesar merupakan perusahaan game dengan level yang dianggap seukuran layaknya perusahaan bank atau perminyakan. Selain itu, 96 persen penghasilan industri berasal dari ekspor dan menghasilkan 9.700 lapangan kerja.
“Itu baru yang produksi, belum termasuk yang marketing, manajemen, dan lain-lain,” paparnya.
Kemajuan perusahaan game di Polandia dinilai karena pengaruh sebuah unicorn game yang mengatrol seluruh industri sehingga dapat bertumbuh secara stabil.
Begitu pula di Korea Selatan, lanjutnya, industri game di negara tersebut menghasilkan hampir 20 miliar dolar AS per tahun. Cipto menerangkan, hanya 2 persen dari pasar di Korsel yang bermain game asing dan sisanya main game lokal sehingga mampu menciptakan 90.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat negara tersebut. [Antara]
Berita Terkait
-
4 Jam Sehari Main Game? AGI Tawarkan Jurus Jitu Selamatkan Generasi Muda
-
Platform Top Up Game Mulai Merambah ke Komunitas Gaming Indonesia
-
Memanjakan 120 Juta Pengguna, Indonesia Game Festival 2024 Siap Digelar
-
3 Tantangan Besar di Industri Game Indonesia, Minim Pegembang Lokal dan Atlet Esports
-
Pameran Games Bergengsi Gamescom 2022 Kembali Digelar di Jerman
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Tren Aneh Foto Ala ODGJ, Ini Prompt Gemini AI dan Tutorial Mudahnya
-
Early Access Game EA FC 26 Alami Eror? Begini Cara Mengatasi Masalah Login-nya
-
Vivo Y50i Debut: HP Murah Ini Bawa RAM 12 GB dan Baterai 6.000 mAh
-
Anti Lemot! Ini 5 Rekomendasi HP Rp1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik September 2025
-
Xiaomi Umumkan Jadwal dan Perangkat yang Siap Menerima Update HyperOS 3.0 Stabil
-
Biodata Zeys: Pemain Profesional hingga Pelatih Berprestasi di Esports
-
7 Hewan dengan Kekuatan Superpower Alami yang Luar Biasa
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI