Suara.com - Fenomena Hari Tanpa Bayangan sedang trend dibicarakan di internet. Sudahkah Anda tahu apa itu Hari Tanpa Bayangan?
Secara garis besar, Hari Tanpa Bayangan adalah fenomena ketika sinar matahari jatuh persis tegak lurus pada benda dan manusia lalu tidak ada bayangan di sekitarnya. Dengan kata lain manusia tidak dapat melihat bayangannya sendiri. Ingin tahu lebih banyak tentang apa itu Hari Tanpa Bayangan? Simak sampai habis penjelasan di bawah ini.
Penyebab fenomena Hari Tanpa Bayangan
Menurut penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena Hari Tanpa Bayangan terjadi karena bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang revolusi bumi. Hal itu menyebabkan posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 oLU s.d. 23,5 oLS. Secara ilmiah ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
Terjadi dua kali dalam setahun
Peristiwa Hari Tanpa Bayangan ini bisa terjadi dua kali di Indonesia karena letak Indonesia yang berada di Khatulistiwa. Fenomena ini pernah terjadi di Jakarta pada 4 Maret 2020, peristiwa kulminasi utamanya terjadi pada Pukul 12.04 WIB. Lalu peristiwa kedua terjadi pada 8 Oktober 2020 yang mana kulminasi utamanya terjadi pada Pukul 11.40 WIB.
Selain jakarta, kota-kota lain yang merasakan fenomena Hari Tanpa Bayangan pada tahun 2020 antara lain:
- kulminasi utama tahun 2020 di Indonesia terjadi antara 21 Februari 2020 di Baa
- Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2020 di Sabang
- Aceh dan 6 September 2020 di Sabang
- Aceh sampai dengan 21 Oktober 2020 di Baa, Nusa Tenggara Timur.
Lalu bagaimana dengan Hari Tanpa Bayangan 2021? Simak penjelasan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berikut ini.
Dikutip dari situs resmi Lapan, Hari Tanpa Bayangan 2021 dimulai pada 6 September hingga 21 Oktober 2021. Bagaimana bisa selama itu?
Baca Juga: Jawa Barat Bakal Terasa Lebih Panas dalam Sepekan ke Depan
Sebenarnya fenomena Hari Tanpa Bayangan berlangsung dua kali setahun di Indonesia. Yang pertama, telah terjadi pada akhir Februari sampai awal April 2021. Untuk kali ini maka fenomena tersebut dinamai sebagai Kulminasi Utama 2.
Fenomena Hari Tanpa Bayangan 2021 kali ini akan secara merata terjadi di seluruh wilayah Indonesia dari Indonesia bagian barat hingga Timur. Berikut daftar rincian jadwal Hari Tanpa Bayangan 2021.
Indonesia Bagian Barat
- Sabang; 6 September 2021 pada pukul 12.36 WIB
- Banda Aceh; 8 September 2021 pada pukul 12.36 WIB
- Medan; 13 September 2021 pada pukul 12.12 WIB
- Pekan Baru; 21 September 2021 pada pukul 12.07 WIB
- Tanjung Pinang; 20 September 2021 pada pukul 11.55 WIB
- Padang; 25 September 2021 pada pukul 12.10 WIB
- Jambi; 27 September 2021 pada pukul 11.56 WIB
- Pangkal Pinang; 28 September pada pukul 11.46 WIB
- Bengkulu; 2 Oktober 2021 pada pukul 12.00 WIB
- Palembang; 30 September 2021 pada pukul 11.50 WIB
- Bandar Lampung; 7 Oktober 2021 pada pukul 11.48 WIB
- Serang; 8 Oktober, pukul 11.42 WIB
- Jakarta; 9 Oktober, pukul 11.39 WIB
- Bogor; 10 Oktober, pukul 11.39 WIB
- Bandung; 11 Oktober, pukul 11.36 WIB
- Semarang; 11 Oktober, pukul 11.25 WIB
- Surabaya; 11 Oktober, pukul 11.15 WIB
- Sumenep; 11 Oktober, pukul 11.11 WIB
- Surakarta; 12 Oktober, pukul 11.23 WIB
- Pangandaran; 13 Oktober, pukul 11.31 WIB
- Yogyakarta; 13 Oktober, pukul 11.24 WIB
- Banyuwangi; 14 Oktober, pukul 11.08 WIB
- Nunukan; 12 September, pukul 12.07 WIB
Indonesia Bagian Tengah
- Tarakan; 14 September, pukul 12.05 WITA
- Tanjung Selor; 15 September, pukul 12.05 WITA
- Pontianak; 23 September, pukul 11.35 WITA
- Samarinda; 24 September, pukul 12.03 WITA
- Balikpapan; 26 September, pukul 12.03 WITA
- Palangkaraya; 28 September, pukul 11.14 WITA
- Banjarmasin; 1 Oktober, pukul 12.11 WITA
- Buleleng; 14 Oktober, pukul 12.05 WITA
- Denpasar; 15 Oktober, pukul 12.04 WITA
- Mataram; 15 Oktober, pukul 12.01 WITA
- Sumbawa Besar; 15 Oktober, pukul 11.56 WITA
- Labuan Bajo; 15 Oktober, pukul 11.46 WITA
- Waingapu; 18 Oktober, pukul 11.46 WITA
- Kupang; 19 Oktober, pukul 11.30 WITA
- Rote Dao; 21 Oktober, pukul 11.31 WITA
- Manado; 19 September, pukul 11.34 WITA
- Majene; 2 Oktober, pukul 11.53 WITA
- Kendari; 3 Oktober,pukul 11.38 WITA
- Wakatobi; 6 Oktober, pukul 11.33 WITA
- Makassar; 6 Oktober, pukul 11.50 WITA
Indonesia Bagian Timur
- Sofifi; 21 September, pukul 12.22 WIT
- Sorong; 25 September, pukul 12.06 WIT
- Manokwari; 25 September, pukul 11.55 WIT
- Biak; 26 September, pukul 11.46 WIT
- Jayapura; 29 September, pukul 11.27 WIT
- Ambon; 2 Oktober, pukul 12.16 WIT
- Merauke; 14 Oktober, pukul 11.24 WIT
Disebut sebagai Transit Utama
Berita Terkait
-
Jawa Barat Bakal Terasa Lebih Panas dalam Sepekan ke Depan
-
Matahari Tepat di Atas Jawa, BRIN: Suhu Akan Lebih Panas
-
Jadwal Hari Tanpa Bayangan di Pulau Jawa yang Berlangsung Sepekan ke Depan
-
Matahari Tepat di Atas Pulau Jawa Sepekan ke Depan
-
Ingat, 30 September 2021 Jadi Hari Tanpa Bayangan di Palembang
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Lapisan Pelindung Setangguh iPhone 17 Pro
-
Axioo Hype R X8 OLED Resmi Meluncur: Laptop OLED dengan Ryzen 7, Super Ringan Seharga Rp 8 Jutaan
-
Menguak Potensi Krisis Air Bersih di Balik Kecanggihan AI
-
Jadwal Playoffs MPL ID S16: RRQ Absen, ONIC-BTR Menunggu di Upper Bracket
-
Cara Membuat Rumah Menakjubkan di Minecraft Pocket Edition
-
BRIN Temukan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta, Ini Bahayanya bagi Tubuh
-
Xiaomi Rilis Proyektor Murah: Dukung HyperOS dan Layar 120 Inci
-
Penantian 13 Tahun Berakhir, Ninja Gaiden 4 Resmi Rilis dengan Kisah Ikonis
-
Nyamuk Ditemukan di Islandia, Pertanda Iklim Global Kian Menghangat
-
Baru Rilis, Game Jurassic World Evolution 3 Dapat Review Positif