Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 98 persen frekuensi kejadian bencana di Indonesia dalam 10 tahun terakhir berupa bencana hidrometeorologi sebagai dampak perubahan iklim.
"Data BNPB selama satu dekade ini mencatat 98 persen frekuensi kejadian bencana adalah hidrometeorologi," kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati di Ambon, Rabu (13/10/2021)
Bencana hidrometeorologi diakibatkan parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
Ia mengatakan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, terus terjadi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Bencana ini juga dipicu dampak perubahan iklim.
Ia mencontohkan banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021 yang diakibatkan Siklon Tropis Seroja. Peristiwa tersebut menjadi peringatan bagi pemerintah di 34 provinsi di Indonesia agar memasukkan isu perubahan iklim dalam konsep perencanaan dan mitigasi dampak bencana di daerah masing-masing.
Oleh karena itu, kata dia, konsep penanganan kebencanaan harus inklusif dan terpadu, melibatkan berbagai pihak, termasuk memperhitungkan sistem tata ruang dan infrastruktur.
Ia menyebut BNPB bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berupaya mengonvergensikan isu perubahan iklim menjadi bagian dari penanggulangan dampak bencana.
"Belajar dari peristiwa di NTT, kita harus siap menghadapi perubahan iklim, menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bukan hanya pemerintah pusat, tapi juga daerah," ucap Raditya.
Ia juga menyebut bencana lain yang harus diantisipasi berupa bencana disebabkan faktor geologi, yakni gempa bumi dan tsunami. Provinsi Maluku memiliki potensi bencana yang disebabkan dua faktor tersebut.
Baca Juga: Pentingnya Isu Perubahan Iklim Jadi Bagian dari Kebijakan
Ia mengatakan korban jiwa akibat bencana geologi lebih besar dibandingkan dengan bencana hidrometeorologi.
"Informasi dari ahli geologi dan kegempaan asal Amerika Serikat Prof. Ron Harris menyebutkan Maluku ada gesekan-gesekan yang bisa menimbulkan kegempaan," ujar Raditya Jati. [Antara]
Berita Terkait
-
Korban Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 11 Orang, 54 Lainnya Masih Dicari
-
Perempuan Pesisir dan Beban Ganda di Tengah Krisis Iklim
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: 38 Orang Hilang, Pencarian Masih Berlanjut
-
BMKG Ingatkan Ancaman Krisis Pangan Akibat Iklim Ekstrem, Petani Diminta Tinggalkan Titi Mongso
-
Indonesia Siap Berkontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Begini Caranya!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Komdigi Ungkap Nasib TikTok di Indonesia Usai Izin Dibekukan
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam