News / Nasional
Rabu, 31 Desember 2025 | 14:52 WIB
Air Bersih Terus Disalurkan ke Aceh Tamiang (dok, BNPB)
Baca 10 detik
  • BPBD Aceh Tamiang intensif menyalurkan ribuan liter air bersih menggunakan mobil tangki ke wilayah terdampak banjir.
  • Hingga 30 Desember 2025, delapan mobil tangki BNPB mendistribusikan air ke delapan kecamatan prioritas.
  • Pendistribusian air bersih juga melibatkan Damkar Aceh Tamiang dengan tantangan utama sumber air baku.

Suara.com - Upaya pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih bagi warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang terus dilakukan secara intensif. Ribuan liter air bersih disalurkan setiap hari menggunakan mobil tangki untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok wilayah.

Di tengah proses penanganan bencana yang berlangsung secara simultan, mulai dari pembersihan material lumpur di ruas jalan hingga fasilitas umum, kebutuhan akan air bersih menjadi prioritas utama. 

Salah satu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, Andi, mengatakan hingga 30 Desember 2025 terdapat delapan armada mobil tangki milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkapasitas 4.000 liter yang terus beroperasi mendistribusikan air bersih.

"Operasional mobil tangki hampir menjangkau seluruh kecamatan. Meskipun beberapa akses masih dalam proses pembukaan dan pembersihan material, saat ini delapan kecamatan telah memperoleh layanan distribusi air bersih," kata Andi dalam keterangan resmi BNPB, Rabu (31/12/2025).

Ia menjelaskan, distribusi air bersih tidak hanya menyasar rumah-rumah warga, tetapi juga fasilitas umum dan sosial, seperti masjid, sekolah, posko pengungsian, hingga kantor pemerintahan yang terdampak banjir.

Sementara itu, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Aceh Tamiang, Muhammad, mengungkapkan bahwa proses pendistribusian air bersih membutuhkan waktu operasional yang panjang. Dropping air biasanya dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan baru berakhir pada pukul 03.00 hingga 04.00 WIB dini hari.

Ia mengemukakan bahwa sasaran prioritas distribusi berada di wilayah hilir, antara lain Kecamatan Manyak Payed, Banda Mulia, Bendahara, hingga Karang Baru.

Selain pengerahan mobil tangki air BNPB, pendistribusian juga didukung oleh unit Damkar Aceh Tamiang yang mengoperasikan delapan unit kendaraan berkapasitas 4.000 liter serta satu unit tangki berkapasitas 16.000 liter.

Muhammad menyebutkan, tantangan utama yang dihadapi di lapangan adalah ketersediaan sumber air. Ketika pasokan air di lokasi pengisian habis, tim harus kembali ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Aceh Tamiang untuk melakukan pengisian ulang.

Baca Juga: Kelakar Menkeu Purbaya Sentil BNPB di Rakor Aceh: Lu Pelit, Gua Kasih Duitnya!

Dalam beberapa hari terakhir, debit air sungai sempat menurun drastis. Untuk mengatasi hal tersebut, tim gabungan melakukan pengerukan agar aliran air kembali masuk ke kolam penampungan sehingga proses penyedotan dapat dilanjutkan.

"Kualitas air juga terus diawasi. Distribusi dihentikan sementara apabila kondisi air menurun secara signifikan, serta dilakukan proses filtrasi sebelum operasional dilanjutkan," kata Muhammad.

Load More