Suara.com - Badan Aksesiblitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan pelaksana proyek dari Hot Backup Satelite (HBS) atau satelit cadangan untuk dapat menyokong satelit Satria-1 sehingga bisa memberikan akses komunikasi lebih merata bagi masyarakat di Indonesia.
Pengadaan proyek HBS atau satelit cadangan itu telah melewati proses pengadaan selama hampir enam bulan sejak 19 Oktober 2021 oleh Bakti Kominfo dan didapatkan hasil terpilihnya pelaksana proyek itu.
“Bakti mengumumkan hasil kerja dari tim Pokja Pengadaan Proyek Hot Back Satelite, pemenang tender yang ditunjuk oleh Pokja pengadaan HBS adalah Kemitraan Nusantara Jaya,” kata Direktur Utama Bakti Kominfo Anang Latief dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/3/2022).
Adapun Kemitraan Nusantara Jaya akan bertanggung jawab untuk mewujudkan HBS dengan rincian satelit dibangun menggunakan teknologi dari perusahaan asal AS yaitu Boeing.
Sementara untuk proyek peluncuran satelitnya ke orbit, nantinya HBS akan diluncurkan menggunakan roket dari SpaceX jenis Falcon 9.
Satelit cadangan itu nantinya akan berada di orbit 113 Bujur Timur (BT) dengan kapasitas sebesar 80 GB persekon dan mendukung kinerja dari Satelit Satria-1 yang ditargetkan meluncur ke angkasa pada Juni 2023.
“Kami namakan hot backup satelite guna mengantisipasi jika terjadi anomali selama masa peluncuran satelit Satria-1 dan selama waktu operasional 15 tahun. Infrastruktur HBS ini juga disiapkan untuk memberikan penopang untuk operasional satelit Satria-1, sekaligus sebagai tambahan kapasitas sebesar 80 GB persekon,” kata Anang.
Untuk pengadaan HBS, Bakti Kominfo memperkirakan akan memakan dana sebesar Rp 5,2 triliun dengan target pengerjaan dimulai pada kuartal pertama 2022, peluncuran ke orbit pada kuartal pertama 2023, dan mulai beroperasi untuk publik pada kuartal keempat 2023.
Akan ada tujuh stasiun bumi yang tersebar di beberapa kota di wilayah Indonesia untuk HBS antara lain di Banda Aceh, Bengkulu, Cikarang, Gresik, Banjarmasin, Tarakan ,dan Kupang.
Baca Juga: Kominfo: Proses Pembangunan Satelit Satria-1 Mencapai 70 Persen
Satelit ini pun akan memiliki dua Satelite Control Center (SCC) dengan satu bersifat primer dan satu merupakan cadangan.
“Untuk SCC primer terletak di Cikarang, Jawa Barat sementara antena dan RF subsistemnya terletak di Banda Aceh. Adapun SCC cadangan dengan antenanya terletak di Banjarmasin dan RF subsistemnya berlokasi di Kupang,” kata Anang.
Setidaknya akan ada 3700 layanan kesehatan seperti puskesmas yang akan terkoneksi dengan internet, 3000 pos TNI dan Polri yang terhubung dengan satelit untuk mendukung kerja adminstrasi yang lebih mumpuni, 47.900 kantor pemerintah ditingkat desa, kelurahan serta kecamatan yang akan terbantu untuk penyelenggaraan e-goverment mumpuni dengan kehadiran Satelit HBS.
Selain itu diharapkan dengan adanya infrastruktur satelit tersebut bisa menjangkau ratusan ribu titik layanan yang berguna untuk komunikasi dan aktivitas digital masyarakat.
“Dengan hormat kami meminta dukungan dari semua pihak untuk mengawal serta membantu Kementerian Kominfo khususnya pada program penyediaan infrastruktur telekomunikasi oleh BLU Bakti agar tepat guna dan tepat sasaran dengan kerja kolaboratif dan reformatif,” tutup Anang. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Dari Posyandu Hingga Maggot: Kisah Inspiratif Gerakan Masyarakat Ciptakan Lingkungan Sehat
-
Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII Sulap Desa Aan Jadi Lebih Mandiri
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
Wamen Nezar Patria Sebut Pentingnya Digitalisasi buat Pengembangan Wilayah, Kenapa?
-
Tuntutan Berat untuk Eks Pegawai Kominfo: Denda Miliaran dan Penjara hingga 9 Tahun di Depan Mata
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam
-
Claude AI Apakah Gratis? Simak Fitur dan Cara Menggunakannya
-
Vivo X300 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Usung Chipset Flagship Terbaru
-
Izin Dibekukan Komdigi Buntut Tak Kasih Data, TikTok: Kami Komitmen Lindungi Privasi