Suara.com - Iskandar Azmy Harahap, peneliti pada BRIN, mengatakan Indonesia harus belajar dari krisis pangan Eropa akibat perang Rusia-Ukraina. Harus mulai memperkuat diversifikasi pangan lokal. Berikut ulasannya"
Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dan Perang Rusia-Ukraina di Eropa Timur sangat mempengaruhi rantai pasokan makanan secara global.
Rusia dan Ukraina merupakan produsen komoditas pertanian (gandum, jagung, biji bunga matahari) dan komoditas pertambangan (minyak bumi, gas alam, batu bara) yang memasok pasar global.
Dari sisi Rusia, kenaikan harga gas alam, yang merupakan bahan utama produksi pupuk, akan mempengaruhi harga pangan saat petani tidak mampu menanggung kenaikan biaya pupuk. Jika petani mengurangi penggunaan pupuk, hal itu dapat menurunkan kualitas dan produksi tanaman pangan.
Di sisi lain, Ukraina dikenal sebagai “keranjang roti Eropa”. Banyak negara di Timur Tengah dan Afrika Utara juga sangat bergantung untuk pasokan gandum dari negara tersebut, tak terkecuali Indonesia.
Di tengah masalah yang begitu kompleks, Indonesia harus memperkuat diversifikasi pangan agar tidak banyak bergantung pada pasokan pangan global yang begitu rentan akibat konflik bersenjata maupun krisis kesehatan.
Studi terbaru dari Rah dan koleganya menunjukkan bahwa Indonesia merupakan contoh utama dari tiga beban malnutrisi (triple burden of malnutrition): sekitar 1 dari 3 anak usia di bawah 5 tahun mengalami stunting, 1 dari 10 anak mengalami kekurangan berat badan, sedangkan 8 persen lainnya mengalami kelebihan berat badan.
Ini masalah serius yang dipengaruhi oleh pasokan, ketersediaan, akses, dan kualitas pangan.
Indonesia kaya tapi rentan ketahanan pangan
Baca Juga: Apakah Indonesia Siap Hadapi Krisis Pangan Global yang Bisa Picu Kelaparan?
Menurut profesor teknologi pangan UGM, Djagal Wiseso Marseno, dalam kontestasi geopolitik pangan, wilayah Indonesia memiliki area geografis, demografis, dan sumber daya alam yang melimpah dan strategis.
Namun, Indonesia masih berhadapan dengan permasalahan ketahanan pangan dan importasi pangan dalam skala besar.
Mengacu pada Indeks Ketahanan Pangan Global (Global Food Security Index), Indonesia masih berada di peringkat ke-69 dari 113 negara. Posisi tersebut menempatkan Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Selain itu, skor Indeks Kelaparan Global (Global Hunger Index) pada 2021, Indonesia masih menempati urutan ke-73 dari 116 negara dengan skor 18.0 yang memiliki tingkat kelaparan sedang.
Memperkuat diversifikasi pangan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan menjelaskan bahwa, “Penganekaragaman pangan merupakan upaya meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam dan yang berbasis potensi sumber daya lokal.”
Berita Terkait
-
Kenalan dengan Dennis Guido, Kreator Sains Pangan Lokal: Kini Jadi TikTok Change Maker 2025
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
BMKG Ingatkan Ancaman Krisis Pangan Akibat Iklim Ekstrem, Petani Diminta Tinggalkan Titi Mongso
-
Terancam Krisis Pangan dan Bencana, 9 Kabupaten Siap Tawarkan Solusi Nyata
-
Gaza di Ambang Kelaparan: Puluhan Tewas Saat Berebut Bantuan Makanan
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Galaxy S25 FE: Smartphone Rp 9 Jutaan dengan Update Software 7 Tahun dan AI Canggih!
-
Sisternet Festival 2025: Wujudkan Kemandirian Perempuan Indonesia lewat Teknologi dan Kreativitas
-
Acerpure Beauty HD3 Resmi Hadir: Hair Dryer dengan Teknologi Ion Pinoki, Rambut Halus dalam 3 Menit
-
iPhone 17 Series Resmi Dijual, Banjir Promo Bundling dari Provider
-
10 Kode Redeem Mobile Legends 18 Oktober: Klaim Skin Epic Trial, Magic Dust, dan Emote Eksklusif!
-
25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
-
Oppo Find X9s, HP Flagship Ringkas Punya Baterai 7.000 mAh+
-
Daftar 25 Kode Redeem FF 18 Oktober 2025: Klaim Hadiah Eksklusif dari Event October Blaze!
-
Rekomendasi Tablet Murah Harga Rp 2 Jutaan Oktober 2025
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 17 Oktober 2025: Klaim Gratis Skin Scar, SG2, dan AK47