Suara.com - Baru-baru ini, Telegram telah meresmikan perjanjian dengan pemerintahan Brasil untuk mencegah penyebaran informasi palsu.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, bertemu dengan Ilya Perekopsky, Wakil Presiden Telegram, dan perwakilan hukum aplikasi perpesanan di Brasil, Alan Thomaz di Palácio do Planalto, belum lama ini.
Keduanya membahas kebebasan berekspresi, yang merupakan “prinsip terpenting yang menjadi dasar Telegram”, dan kepatuhan terhadap Konstitusi.
Dengan perjanjian baru ini, Telegram menegaskan kembali komitmennya terhadap kebebasan berbicara dan demokrasi di negara-negara berkembang.
Di Eropa Timur, Telegram digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengoordinasi bantuan bagi warga Ukraina, menghubungkan keluarga-keluarga yang terpisah, dan berbagi video atau informasi ke seluruh dunia.
Telegram telah terbukti menjadi alat yang sangat berguna untuk pemberdayaan masyarakat.
Penguasaan data harus berpegang pada prinsip yang kuat untuk kehidupan yang lebih baik bagi semua, bukan untuk mendominasi yang lemah.
Enkripsi end-to-end pada fitur Secret Chats memberikan keamanan maksimal bagi pengguna dari aplikasi.
Grup chat Telegram juga dapat menampung hingga 200.000 pengguna dan “channels” memungkinkan pengguna melakukan broadcast kepada audiens dalam jumlah tak terbatas secara efektif.
Baca Juga: Telegram Konfirmasi Versi Premium Dirilis Bulan Ini
Hal ini sangat berguna di negara ini, di mana perjalanan menuju demokrasi merupakan upaya yang terus diperjuangkan.
Dengan fitur “Secret Chats” Telegram, pengguna dapat mengekspresikan pendapat mereka secara bebas dan aman.
Percakapan pengguna aman dari kebocoran data karena fitur ini dapat mencegah pihak ketiga, termasuk platform aplikasi messenger, mengakses data saat ditransfer dari satu sistem atau perangkat ke sistem atau perangkat lainnya.
Hanya pengirim dan penerima yang dapat mengakses pesan yang dikirim.
Selain itu, Telegram memiliki sejumlah fitur lain seperti fitur “Lock Chat” dan fitur “Self-Destruct Chat”.
Dengan fitur “Lock Chat”, pengguna dapat mengunci pesannya secara otomatis setelah tidak digunakan selama beberapa menit.
Berita Terkait
-
Jadi Trending Topic Twitter, Telegram Down di Beberapa Negara Termasuk Indonesia
-
Tentara Swiss Dilarang Pakai WhatsApp, Telegram, dan Signal, Kenapa?
-
Fitur Baru Telegram Dirilis di Akhir 2021: Terjemahan hingga Kode QR
-
Niat Bisnis Online? Cek Daftar Perbedaan Fitur WhatsApp, Telegram, dan LINE
-
Disebut Telegram Tidak Aman, Pavel Durov Berkomentar
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Tier List Pet Game Grow A Garden Desember 2025: Hadirkan Mutasi dan Panen Terbaik
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa WhatsApp, Harga Mulai Rp300 Ribuan
-
8 Cara dan Prompt AI Membuat Video Renovasi Rumah Berantakan Jadi Rapi
-
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition Tuai Keraguan Publik, Isu Keamanan Data Jadi Sorotan
-
5 Tablet Murah untuk Anak SMP Awet, Mulai Rp1 Jutaan Nyaman untuk Belajar
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo
-
Registrasi SIM Pakai Face Recognition Mulai 2026, Solusi Keamanan atau Ancaman bagi Konter Pulsa?
-
Amazfit Active Max Debut: Baterai Tahan 25 Hari, Usung Layar AMOLED 3.000 Nits